Advertisement
Kabar Bagus! WHO Pastikan Vaksin Covid-19 Tersedia Pertengahan Tahun Depan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memastikan vaksin Covid-19 akan tersedia pada pertengahan 2021.
Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, dalam sebuah wawancara virtual mengatakan saat ini ada lebih dari 200 kandidat vaksin virus Corona (Covid-19).
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
"Saat ini ada delapan kandidat vaksin dalam tahap akhir uji klinis," ujarnya dikutip dari laman Facebook resmi WHO, Senin (28/9/2020).
BACA JUGA: Ratusan Hektare Sawah di Wilayah Ini Bakal Tergusur Tol Jogja-Solo
Soumya memperkirakan hasil uji klinis dari delapan kandidat vaksin itu rampung pada akhir tahun ini atau awal 2021. WHO akan melihat keamanan dan efikasi vaksin tersebut.
Setelah hasilnya bagus, semua regulator di dunia akan melihat data dan membuat persetujuan terhadap kandidat vaksin. Kemudian vaksin diproduksi dan dikirim ke seluruh dunia.
"Di pertengahan 2021 masyarakat akan mendapatkan vaksin," sebut Soumya.
BACA JUGA: Punya Bek Sangat Payah Saat Dihajar Leicester, City Kini Dapatkan Ruben Dias
Dia menjelaskan terdapat beberapa syarat vaksin yang ideal. Pertama dari segi efektifitas. Setidaknya 70% orang menerima manfaat setelah disuntikkan vaksin.
Kemudian, 50% vaksin tersebut aman untuk digunakan dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
Vaksin harus aman digunakan kepada anak-anak, ibu hamil, hingga lansia. "Satu suntikan bisa memberikan imunitas dalam jangka waktu yang lama," imbuhnya.
Vaksin juga harus mudah untuk dijual dan didistribusikan. Artinya vaksin tidak memerlukan fasilitas penyimpanan di cold storage atau bisa disimpan di mana saja dan dalam kondisi apa pun.
BACA JUGA: Hanya Butuh 25 Menit bagi Luis Suarez untuk Cetak Brace Pertama di Atletico Madrid
Soumya menerangkan WHO telah memberikan standar dalam memproses kandidat vaksin. Sebelum didistribusikan, WHO akan melihat dari segi efikasi, profil keamanan, dan karakteristik lain dari vaksin. Semua regulator harus memperhatikan hal ini.
Pengembang vaksin juga wajib menunjukkan data secara detail terkait penelitian mereka. WHO memiliki proses yang disebut prekualifikasi atau menguji kualitas vaksin ataupun obat. WHO juga memiliki grup ahli penasihat strategis (SAGE) yang memiliki peran membuat pedoman kebijakan vaksin.
"Mereka akan melihat data secara hati-hati sebelum mereka membuat rekomendasi untuk menggunakan vaksin," tuturnya.
BACA JUGA: Anggap Masyarakat Bola Sulit Diatur, IPW Minta Liga 1 Dibatalkan, Ini Respons PT LIB
Lalu setelah vaksin disetujui, siapa yang akan mendapatkannya dalam tahap awal?
Soumya menyebut hal itu tengah didiskusikan dengan negara anggota. Namun dalam pembahasan semua setuju mereka yang pertama mendapatkan vaksin adalah para petugas medis dan petugas di garis depan dalam penanganan Covid-19.
Setelah petugas medis dan petugas garda depan penanganan Covid-19, Soumya mengatakan mereka yang masuk dalam kategori tentang seperti lansia dan kelompok orang dengan penyakit bawaan menempati posisi kedua prioritas vaksin.
Karena dosis vaksin yang terbatas, tentu semua orang tidak dapat menerimanya. Perlu waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun agar vaksin diproduksi massal dan bisa diberikan secara merata kepada seluruh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Digaji Rp172 Juta, Apa Tugas Kepala Otorita IKN dan Wakilnya?
- Sempat Tertunda karena Pandemi, Pembangunan Masjid Agung Jateng di Magelang Akhirnya Dimulai
- Purnawirawan Penabrak Mahasiswa UI Ingin Nyaleg
- Jokowi dan Anies Baswedan Diduga Saling Sindir di Instagram
- Indonesia Tak Kena Resesi Seks! Angka Kelahiran Tembus 2,18 Persen
Advertisement
Advertisement

Seru! Ini Detail Paket Wisata Pre-Tour & Post Tour yang Ditawarkan untuk Delegasi ATF 2023
Advertisement
Berita Populer
- Awas! Ada Link Palsu Pendaftaran Kartu Prakerja
- Pembangunan Rusun di 2023 Ditarget 5.379 Unit, Termasuk untuk Pekerja IKN
- Pertimbangan Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet & Ketidakhadiran 2 Menteri Nasdem di Ratas
- Enam Kejadian Gempa Guncang Indonesia Rabu Dini Hari
- Sri Mulyani Masuk Bursa Calon Gubernur Bank Indonesia, Berapa Jumlah Kekayaannya?
- 49 Siswa Madrasah Tewas Dalam Kecelakaan Kapal Terbalik di Pakistan
- Keluarga Mahasiswa UI Korban Kecelakaan Laporkan Polres Jaksel ke Ombudsman
Advertisement
Advertisement