Advertisement

2.500 Pekerja Pabrik Sepatu Adidas Di-PHK Bertahap

Fitri Sartina Dewi
Minggu, 03 Mei 2020 - 21:27 WIB
Budi Cahyana
2.500 Pekerja Pabrik Sepatu Adidas Di-PHK Bertahap Lambang Adidas - Wikipedia

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.500 karyawan PT Shyang Yao Fung, produsen sepatu Adidas, rencananya dilakukan secara bertahap di bulan ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko. Dia menuturkan, PHK kepada 2.500 karyawan pabrik sepatu Adidas ini dilakukan karena dua alasan. 

Advertisement

Pertama, ialah karena PT Shyang Yao Fung telah memiliki fasilitas produksi di Brebes, Jawa Tengah. Sehingga perusahaan memutuskan untuk menutup pabrik du Tangerang, Banten dan melakukan PHK terhadap 2.500 karyawan di pabrik tersebut. 

Alasan yang kedua ialah karena dampak dari pandemi virus Corona yang mempengaruhi bisnis perusahaan. 

Dia mengatakan pengumuman resmi mengenai rencana PHK kepada 2.500 karyawan di pabrik yang berlokasi di Tangerang itu sebenarnya sudah disampaikan pada pekan lalu. 

“Setelah ada pengumuman resmi, pada 5 Mei nanti ada sekitar 1.000 orang dulu yang di-PHK. Kemudian, di atas tanggal 15 Mei menyusul 1.500 orang lagi,” ujar Eddy kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Minggu (3/5/2020). 

Lebih lanjut, Eddy mengatakan meski dihadapkan pada kondisi yang sedang sulit, tetapi PT Shyang Yao Fung tetap berkomitmen untuk memenuhi seluruh hak-hak karyawan yang kena PHK.

"Sudah dipastikan hak-hak para karyawan [yang kena PHK] akan dipenuhi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement