Advertisement
Proyek Pencarian Kehidupan Luar Angkasa Diluncurkan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Para ilmuwan meluncurkan proyek besar pencarian kehidupan asing di luar angkasa. Proyek tersebut menggunakan skema dan teknik terbaru untuk menjelajahi langit dengan tujuan dan harapan untuk menemukan data yang bisa menjadi indikasi dan bukti adanya kehidupan di luar sana.
Tak hanya itu, data dari proyek pencarian itu juga dapat diakses oleh masyarakat umum dengan harapan bahwa ilmuwan lain hingga masyarakat dapat menemukan bukti potensial dari apa yang mereka temukan.
Advertisement
Dilansir dari Independent, Minggu (16/2/2020) proyek tersebut merupakan kolaborasi antara para peneliti dari Search for Extraterrestrial Intelegence (SETI) Institute dan National Radio Astronomy Observatory (NRAO).
Director NRAO Tony Beasley mengungkapkan proyek ini merupakan salah satu langkah strategis untuk menentukan apakah manusia merupakan satu-satunya bentuk kehidupan di semesta atau ada bentuk kehidupan lain di luar angkasa.
“Menentukan apakah kita [manusia] sendirian di alam semesta sebagai kehidupan yang memiliki teknologi adalah salah satu pertanyaan paling menarik dalam sains,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Melalui proyek ini, ilmuwan SETI Institute berencana mengembangkan sistem yang akan diintegrasikan dengan teleskop Very Large Array (VLA), yang berpusat di Meksiko dan memberikan data ke sistem perncarian teknolaturinya.
Beasley mengatakan bahwa bentuk kehidupan lain dapat dilihat dari indikator yang bisa dideteksi seperti sejumlah besar oksigen, metana, dan berbagai bahan kimia lainnya. Untuk itu, para ilmuwan juga mengembangkan model komputer yang bisa mensimulasikan lingkungan luar angkasa.
Sementara itu, peneliti NASA Virtual Planetary Laboratory di Universitu of Washington, Victoria Meadows, mengatakan bahwa teknologi teleskop ruang angkasa di masa depan akan memiliki kemampuan untuk mengamati atmosfer planet dan benda langit lainnya.
“Model-model komputer ini akan membantu kita menentukan pakah sebuah planet yang diamati memiliki tanda-tanda kehidupan atau tidak,” katanya.
Adapun, proyek dari SETI Institute sebelumnya yang bernama SETI Breakthrough Listen Initiative telah merilis hampir dua petabyte data dari survei paling komprehensi di dunia tentang emisi radio pesawat di galaksi Bima Sakti dan sekitar lubang hitam.
SETI juga kini mengundang ilmuwan lainnya untuk mencari data dari berbagai teleskop di dunia untuk mendapatkan temuan-temuan yang lebih baik.
Para ilmuwan SETI berharap bahwa ilmuwan dari kalangan masyarakat dapat menemukan hal-hal menarik seperti fenomena alam yang tidak diketahui atau sesuatu yang lebih tak terduga, seperti kehidupan alien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Raja Juli Peroleh Rp6,04 Triliun
- Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
- Prediksi BMKG: Kota Besar Dilanda Hujan Hari Ini
- 2 Ruang Kelas Disiapkan untuk Sambut Wapres Gibran di Sentani
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement
Advertisement