Advertisement
Sepekan, Bareskrim Polri Temukan Ratusan Akun Medsos Terorisme

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Bareskrim Polri menemukan ratusan akun medsos yang dipakai pelaku tindak pidana teroris untuk berkomunikasi di Indonesia.
Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal Irjen Pol. Antam Novambar mengungkapkan ratusan akun media sosial itu terdeteksi karena pola komunikasi para pelaku tindak pidana terorisme mulai pindah. Sebelumnya, mereka menggunakan jalur pribadi, kini memakai media sosial.
Advertisement
“Ada ratusan akun media sosial yang kami deteksi dalam satu minggu,” tuturnya, Kamis (31/10/2019).
Menurut Antam, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri akan menggandeng pemangku kepentingan terkait untuk memberantas pelaku tindak pidana terorisme tersebut.
Beberapa pihak yang telah digandeng Bareskrim Polri di antaranya adalah Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, BNPT, Kemendagri, Kominfo dan Kementerian Sosial.
“Jadi pengawasan ini simultan. Semuanya terlibat di dalam penanganan kasus ini. Ada penanganan terorisme ada yang fokus pada deradikalisasi,” kata Antam.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) pada Kementerian Komunikasi dan Informatika, Samuel Abrijani Pangerapan menilai penyebaran konten radikal dan terorisme dewasa ini lebih didominasi melalui media sosial Facebook, Instagram dan Twitter.
Penyebaran konten tersebut lebih banyak beredar di media sosial pada Maret 2019. Ada sebanyak 1.202 konten mengandung unsur radikal dan terorisme yang telah ditangani Kominfo.
“Semua konten berbau radikal dan terorisme itu sudah kami tangani,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dimiliki Kominfo, konten radikal dan terorisme paling banyak disebar ke Facebook dan Instagram. Sejak Januari hingga 16 Oktober 2019, data Kominfo menyebutkan ada 2.689 konten yang ditangani dari kedua media sosial itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pesawat Boeing 737 Japan Airlines Alami Gangguan Tekanan Udara, Mendadak Turun dari Ketinggian 26.000 Kaki
- Ade Armando Ditunjuk Jadi Komisaris Anak Perusahaan PLN
- Investor Menghilang, Pembangunan Kereta Gantung ke Gunung Rinjani Batal
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
Advertisement

Langgar Aturan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Yogyakarta Deportasi 14 WNA
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Leonardo DiCaprio Disebut Cocok untuk Squid Game Versi Amerika Serikat
- KRI Brawijaya-320, Kapal Baru TNI Buatan Italia yang Mampu Hadapi Serangan Udara
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Ketua DPR RI Minta Tata Kelola Transportasi Diperbaiki
- Ini Jenis Operasi yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Korupsi Mesin EDC Bank, KPK Menyita Rp5,3 Miliar dari Penggeledahan
- Revisi Sejarah Indonesia, Ketua DPR Puan Maharani Ingatkan Jangan Ada yang Dihilangkan
Advertisement
Advertisement