Advertisement
Asrama Mahasiswa Papua Dikepung Ormas, 2 Mahasiswi dan 13 Mahasiswa Tak Bisa Keluar

Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA-- Asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Kota Surabaya, Jawa Timur, sejak Jumat (16/8/2019) sore dikepung massa. Bahkan, massa pengepung bertambah banyak.
Aksi sepihak tersebut dilakukan gara-gara beredar foto bendera Merah Putih di sekitar asrama ditemukan dibuang dalam selokan.
Ormas-ormas itu menuding mahasiswa Papua dalam asrama itulah yang membuang bendera tersebut. Namun, mahasiswa yang berada dalam asrama membantah tudingan tersebut.
”Bukan kami yang membuang. Kami tak tahu apa-apa. Bendera itu terpasang sejak Kamis (15/8/2019) kemarin, tak pernah kami apa-apakan,” kata Dorlince Iyowau, mahasiswi di dalam asrama.
Ia mengatakan, pada pukul 15.20 WIB, tentara masuk ke depan asrama, kemudian disusul oleh Satpol Pol PP.
”Mereka merusak pagar. Mereka juga mencaci maki kami,” tuturnya.
Ia menuturkan, sejumlah orang juga mengacam mahasiswa dan mahasiswi yang tertahan di dalam asrama.
"Kamu jangan keluar, Sa tunggu kamu di sini, sampai jam 12 nanti kamu jangan keluar," kata Dorlince menirukan perkataan si pengancam.
Dorlince menambahkan, dirinya dan mahasiswa lain juga dilempari batu. Mereka lantas berlari masuk ke dalam asrama. Akibatnya, batu-batu tersebut menyasar kaca. ”Banyak kaca asrama yang pecah.”
”Awalnya hanya ada TNI dan Satpol PP, tapi kemudian didatangkan ormas-ormas reaksioner. Sekarang ini, setahu kami, tentara sudang memalang jalan agar tak bisa masuk,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, 15 orang pelajar asal Papua kekinian bertahan dalam aula asrama.
”Kami 2 orang perempuan dan 13 laki-laki. Kami tertahan di aula ini. Kami sudah mengajukan delegasi untuk bernegosiasi agar kami bisa keluar, tapi mereka menolak,” tukasnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Jemaah Haji Ilegal, Polri dan Imigrasi Didesak Segera Menindak Pelaku
- Lebih dari 84 Ribu Warga Afghanistan di Pakistan Dipulangkan
- Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter di Malang, Polisi Cari Alat Bukti
- Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Dunia saat Konser Tur di Jepang
- 12 Orang Terjaring OTT Politik Uang di PSU Kabupaten Serang, Bawaslu: Kami Dalami
Advertisement

Berstatus Anak, 2 Pelaku Penganiyaan di SPBU Kretek Dikenai Wajib Lapor
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kecelakaan Kapal di Kongo Tewaskan 148 Orang
- Tarif Transjakarta Rp1 untuk Penumpang Wanita di Hari Kartini 21 April 2025
- PSHT Desak Menteri Hukum Sahkan Kepemimpinan Muhammad Taufiq
- 150 Pecatur Bertarung di Soedirman Open Chess Tournament 2025
- Uskup Agung Jakarta: Paskah Jadi Momentum Membantu yang Lemah
- Otoritas Israel Blokir Akses Jemaah Kristen ke Gereja Makam Kudus
- Selamatkan Lansia Saat Kebakaran, Pemerintah Korea Selatan Beri Penghargaan untuk 3 WNI
Advertisement