Advertisement
InI Balai Desa di Boyolali yang Berpotensi Tergusur Proyek Tol Jogja-Solo
Arus balik kendaraan di tol Pejagan-Pemalang, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (7/6 - 2019). (Antara/Oky Lukmansyah)
Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI -- Balai Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, Boyolali, berpotensi tergusur pembangunan tol Solo-Jogja. Namun, pemerintah desa setempat belum mengambil tindakan karena masih menungguk kepastian informasi tersebut.
Sebagaimana diinformasikan, jalur jalan tol Solo- Jogja di wilayah Boyolali akan melewati sembilan desa di dua kecamatan yakni Banyudono dan Sawit. Jalan tol itu akan bisa diakses dari tol Trans Jawa ruas Salatiga-Kartasura serta jalan arteri Solo-Semarang.
Advertisement
Jalur tol Solo-Jogja di wilayah Boyolali akan melintasi areal persawahan, permukiman, dan gedung instansi pemerintah desa. Salah satu gedung instansi pemerintah desa yang disebut-sebut bakal terkena proyek jalan bebas hambatan tersebut adalah Balai Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit.
“Di Sawit nanti yang kena sebagian besar sawah. Permukiman ada tetapi sepertinya tidak banyak. Untuk instansi, kemungkinan Balai Desa Guwokajen akan kena,” ujar Camat Sawit, Purnawan, saat ditemui di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Rabu (24/7/2019).
BACA JUGA
Jika ini terjadi, balai desa tersebut harus direlokasi dan persiapan pencarian lokasi baru sudah dimulai secepatnya. “Ya kalau jadi kena, tentu segera dicarikan lokasi penggantinya,” imbuh dia.
Pejabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Guwokajen, Pramono, belum dapat dihubungi untuk dimintai tanggapannya mengenai kabar ini. Saat dihubungi, nomor ponselnya tidak aktif.
Sedangkan Sekretaris Desa (Sekdes) Guwokajen, Andi, mengatakan hingga saat ini belum menerima kepastian lokasi di wilayahnya yang akan terlewati trase jalan tol. Karenanya dia juga belum dapat memastikan relokasi balai desanya.
“Sampai sekarang belum ada penetapan trase karena masih dinamis, jadi bisa berubah-ubah. Memang ada kabar balai desa bakal kena. Tetapi itu pun belum pasti sehingga kami juga belum bisa berbicara banyak mengenai hal ini,” ujarnya, Jumat (26/7/2019).
Sementara itu, Asisten II Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali Widodo Munir mengakui sebelum penetapan lokasi (penlok) di Jawa Tengah oleh gubernur rencana trase masih sangat dinamis.
“Sebelum penlok tentu harus ada persiapan matang. Makanya sekarang trase ini sangat dinamis dan bisa bergeser,” ujarnya.
Dia menjelaskan proses besar dari pembangunan jalan tol Solo Jogja ini adalah penetapan lokasi, pengadaan lahan (proses ganti rugi), dan konstruksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Joni 15 Tahun Jadi Honorer, Kini Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Napoli Tumbang di Kandang Udinese, Gagal Rebut Puncak
- TJSL Cluster Unggulan Fasilitasi Pelaku Usaha Lokal
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Senin 15 Desember 2025
- Dortmund Ditahan Freiburg 1-1, Bellingham Kartu Merah
- Polisi Tangkap Debt Collector Aniaya Pengendara di Depok
- KSPN Malioboro-Parangtritis Beroperasi Senin, Tarif Rp12.000
- Jadwal KRL Solo-Jogja Senin 15 Desember 2025, Tarif Rp8.000
Advertisement
Advertisement




