Advertisement

Potensi Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, 600.000 Jiwa Bisa Terdampak

Abdul Hamied Razak
Selasa, 23 Juli 2019 - 22:57 WIB
Budi Cahyana
Potensi Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, 600.000 Jiwa Bisa Terdampak Ilustrasi tsunami - Kim Kyung Hon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memetakan persoalan di pesisir selatan Jawa untuk menghadapi potensi megathrust magnitudo 8,8 di Laut Selatan. Masyarakat di 584 desa pesisir selatan Jawa akan dibekali pemahaman mendalam tentang mitigasi bencana tsunami.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Lilik Kurniawan, mengatakan pemetaan dilakukan selama 34 hari sejak 12 Juli hingga 17 Agustus mendatang. Para sukarelawan dan pakar bergabung untuk menyisir masyarakat di kawasan pesisir mulai dari Banyuwani, Jawa Timur hingga Anyer, Serang, Banten.

Advertisement

“Kami menggandeng sukarelawan di masing-masing wilayah agar bisa mengomunikasikan materi mitigasi bencana kepada masyarakat. Semua desa yang rawan tsunami akan kami nilai ketangguhannya,” katanya seusai menjadi pembicara di Seminar Nasional Pengurangan Risiko Bencana di ruang Balai Senat, Gedung Pusat UGM, Selasa (23/7/2019).

“Hasil pemetaan ini akan disampaikan ke pemerintah daerah kabupaten maupun kota agar ditindak lanjuti. Sebab jika terjadi tsunami, warga desa di pesisir Selatan yang terkena dampaknya mencapai 600.000 jiwa,” kata dia.

Sebelumnya, pakar tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko mengatakan kawasan pantai selatan Jawa memiliki potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,8.

“Segmentasi-segmentasi megathrust tersebut tersebar di sepanjang Jawa Selatan, Sumba di sisi timur, Jawa Tengah dan di bawah Selat Sunda. Ada yang potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,5, 8,7 hingga 8,8,” katanya di Kantor Pusdalops BPBD DIY, Rabu (17/7/2019).

Potensi gempa magnitudo 8,8 di sisi Selatan DIY, kata Widjo, bisa menimbulkan gelombang tsunami yang cukup tinggi. Berdasarkan permodelan yang dia lakukan, gelombang tsunami tersebut memiliki potensi ketinggian 20 meter dengan jarak rendaman ke wilayah daratan sekitar tiga hingga empat kilometer. “Ini berdasarkan metode numerik komputasi jika magnitudo 8,8 terjadi,” katanya.

Gelombang tsunami akan tiba dalam waktu sekitar 30 menit setelah terjadi gempa besar. Jika dikurangi dengan standar operasional prosedur (SOP) dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengeluarkan peringatan dini tsunami, waktu yang dimiliki untuk proses evakuasi hanya 25 menit. “Oleh karenanya, ini harus diantisipasi bukan menakut-nakuti,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kronologi Bocah Hanyut Saat Bermain di Tepian Sungai Oyo

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement