Advertisement
Pariwisata Dituntut Mengikuti Model 4.0

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Bidang pariwisata saat ini dituntut untuk mengikuti model seperti industri 4.0 jika tidak ingin ketinggalan dengan negara lain. Sejumlah hal yang harus diperhatikan seperti sumber daya manusia (SDM), kesadaran masyarakat, fasilitas hingga perhatian pemerintah. Perguruan tinggi mengambil peran cukup penting dalam menciptakan SDM yang memadai.
Hal itu disampaikan Ketua Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia (Hildiktipari) Suhendroyono dalam wisuda lulusan diploma, sarjana dan magister Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (Stipram) Yogyakarta, Kamis (11/7/2019). Wisuda itu diikuti sebanyak 1.162 orang, terdiri atas D3 Perhotelan sebanyak 609 orang, S1 Pariwisata 537 orang dan 16 orang dari S2 Pariwisata.
Advertisement
“Bangsa Indonesia memiliki model yang bagus untuk menjalankan model 4.0, terutama bidang pariwisata, peningkatan jumlah wisatawan, daya jual hotel dan restoran sangat mendukung terciptanya industri glonbal 4.0,” terang Suhendroyono dia dalam rilisnya.
Ia menyadari bahwa pariwisata saat ini dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan era 4.0. Untuk dapat menciptakan hal itu maka dibutuhkan beberapa hal, mulai dari SDM, kesadaran masyarakat, fasilitas dan perhatian pemerintah. Guna menghasilkan SDM berkualitas, perguruan tinggi pariwisata harus siap bersaing dengan perguruan tinggi asing, bahkan SDM asing.
“Saat ini ilmu pariwisata di Indonesia semakin diminati, terbukti membludaknya pendaftar yang masuk ke bidang pariwisata, terutama sejak digulirkannya pariwisata sebagai ilmu di 2008, pariwisata sebagai jurusan yang menjadi primadona,” kata pria yang juga Ketua Stipram Yogyakarta ini.
Pihaknya sepakat, setiap perguruan tinggi pariwisata harus mengikuti perkembangan pariwisata saat ini. Pemerintah telah menetapkan target kunjungan wisatawan 20 juta orang pada 2019, perguruan tinggi pariwisata harus mampu memberikan kontribusi atas target tersebut. Indonesia memiliki potensi wisata yang besar, namun jika tidak dapat mengelola dengan baik maka perkembangan pariwisata maka akan tertinggal dengan negara lain.
“Teknologi dan industri saat ini sudah berjalan beriringan maka perkembangan saat ini bukan hanya era milenial saja tetapi sudah masuk di tahap industri global 4.0 bahkan mulai merembet ke 5.0 di beberapa negara. Ini harus disikapi dengan jelas agar kita terutama pariwisata tidak tertinggal jauh dengan negara lain,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement