Advertisement

Wapres JK : Bukan Kota Cerdas, yang Penting Wali Kota Cerdas

Anggara Pernando
Jum'at, 12 Juli 2019 - 12:57 WIB
Nina Atmasari
Wapres JK : Bukan Kota Cerdas, yang Penting Wali Kota Cerdas Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka acara Rating Kota Cerdas Indonesia di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (12/7/2019). JIBI/Bisnis - Anggara Pernando

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA –  Tren kota cerdas menjadi fenomena yang tidak terhindarkan. Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan  masyarakat diharapkan memilih pimpinan daerah yang cerdas, sehingga melahirkan pelayanan publik yang lebih baik.

Menurut JK, masyarakat membutuhkan layanan lebih baik serta lebih cepat. Ini hanya dapat tercipta dengan dukungan teknologi.  “Sebenarnya bukan [hanya] kota cerdas [yang dibutuhkan],[justru] yang [lebih] penting wali kota cerdas,” kata Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (12/7/2019).

Advertisement

Menurut Jusuf Kalla, peralatan dan teknologi untuk mengoperasikan kota cerdas dapat dibeli. Akan tetapi hanya bupati dan wali kota yang cerdas dapat memanfaatkan teknologi ini untuk kebaikan kotanya.

“Kalau tidak [meski memiliki peralatan dan teknologi tapi kepala daerahnya tidak cerdas] maka kota itu akan tetap konvensional,” katanya.

Jusuf Kalla, yang juga pengendali Grup Bukaka pada masa mudanya  ini, menuturkan kota yang konvensional adalah kota yang masih sibuk membereskan permasalahan mendasar seperti sampah, banjir kawasan kumuh hingga kemacetan.

“Semua itu tentu harus diselesaikan [oleh pemimpin daerah yang cerdas] untuk mendapat peringkat [kehidupan kota] yang lebih baik. Mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasannya. [Dengan pemimpin cerdas maka mengelola kota] harus lebih mudah,” ujar Jusuf Kalla.

Selain mampu berpikir cerdas, pemimpin daerah juga harus punya sikap yang keras. Jusuf Kalla mencontohkan pola kepimpimam Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya.

“Di samping cerdas juga keras. Ibu Risma, sakit-sakit pun datang ke sini, saya terima kasih sekali lagi. Semua itu menggambarkan bahwa pengelolaan kota tidak bisa menggambarkan alat semata, tapi pada kemauan dan juga kecerdasan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement