Advertisement

Tak Hanya di Film, Ini Sederet Kota Mati di Dunia Nyata

Redaksi
Kamis, 18 Juli 2024 - 22:17 WIB
Arief Junianto
Tak Hanya di Film, Ini Sederet Kota Mati di Dunia Nyata Salah satu sudut di Pripyat, Ukraina. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Bukan cuma di film-film horror dan thriller, ternyata kota hantu dan kota mati juga ada di dunia nyata.

Pernahkah Anda memikirkan bagaimana bangunan-bangunan di dalamnya harus “direbut” kembali oleh alam liar? Faktanya, fenomena kota hantu dan terbengkalai benar adanya.

Advertisement

Banyak alasan yang mendasarinya, mulai dari bencana nuklir, tragedi di masa lalu, maupun cuaca yang mematikan.

Dilansir dari History, berikut enam kota hantu dan kota terbengkalai paling terkenal di dunia:

1. Pripyat, Ukraina

Kota ini dulunya dibangun sebagai tempat penampungan bagi para ilmuwan dan pekerja pabrik. Namun, pada 26 April 1986, reaktor nomor empat di pembangkit listrik tenaga nuklir Soviet yang berada di Chernobyl mengalami pelelehan dahsyat yang menyebabkan ledakan, kebakaran, dan menyebarnya radiasi dalam skala besar.

Material radioaktif tersebut membumbung tinggi ke langit Kota Pripyat karena jaraknya yang berdekatan. Lebih dari 49.000 penduduk kota pun harus dievakuasi.

Pemerintah Soviet kemudian menutup area sepanjang 18 mil di sekitar Chernobyl yang membuat Pripyat kini menjadi kota hantu yang terbengkalai. Meskipun tingkat radiasinya telah menurun, para ilmuwan memperkirakan perlu waktu beberapa abad sebelum kota itu kembali aman untuk dihuni.

2. Oradour-sur-Glane, Prancis

Desa Oradour-sur-Glane menjadi saksi bisu dari pembantaian warga sipil Prancis selama Perang Dunia II, tepatnya pada 10 Juni 1944. Menurut cerita yang diyakini, pembantaian tersebut merupakan tindakan balas dendam Nazi karena desa tersebut mendukung Perlawanan Prancis.

Mereka menangkap dan membunuh 642 penduduk serta membakar sebagian besar rumah di desa tersebut. Hanya segelintir orang yang berhasil selamat. Oradour-sur-Glane dibangun di dekat lokasi tersebut setelah perang berakhir.

Presiden Prancis saat itu, Charles de Gaulle memerintahkan agar reruntuhan kota tua tersebut dibiarkan utuh untuk mengenang para korban.

3. Pulau Hashima, Jepang

Pulai ini merupakan pulau yang terbuat dari beton dan tembok laut. Pulau kecil di lepas pantai Nagasaki ini awalnya dihuni pada 1887 dan menjadi sebagai koloni pertambangan baut bara.

Namun, pulau ini juga menjadi saksi penyiksaan selama Perang Dunia II di mana Jepang memaksa ribuan buruh dan tawanan perang mereka untuk kerja paksa di tambangnya. Sebagian besar pekerja memutuskan untuk meninggalkannya setelah tambang ditutup pada 1974.

Pada 2009, pulau ini secara resmi dibuka untuk wisatawan, bahkan menjadi inspirasi dalam film James Bond 2012, Skyfall.

Bangunan-bangunan terbengkalai di sana dikenal dengan julukan Gunkan Jima atau yang berarti pulau kapal perang.

4. Varosha, Siprus

Pada awal 1970-an, pantai-pantai di Varosha menjadi salah satu tempat berjemur bagi para jutawan. Tetapi semua berubah saat Turki menginvasi Siprus pada Agustus 1974.

Akibatnya, sebanyak 15.000 penduduk Varosha meninggalkan kota itu—termasuk harta benda dan mata pencaharian mereka—dalam ketakutan. Akibat kemelut politik yang terus berlanjut, banyak dari mereka yang tidak kembali.

5. Bodie, California

Kota ini menjadi salah satu Kota Hantu yang sudah cukup lama terbengkalai, yakni sejak 1940-an. Bodie merupakan sebuah kota kecil di kawasan California yang diresmikan pertama kali pada 1876. Kota ini didirikan setelah para penambang menemukan endapan emas dan perak di lereng bukitnya dalam jumlah yang melimpah.

Akibat banyaknya penambang yang datang, populasi kota tersebut melonjak hingga sekitar 10.000 orang.

Namun, lama-kelamaan kota ini bangkrut. Serangkaian musim dingin yang mematikan juga telah membuat banyak penambangnya berpindah ke lokasi lain.

Pada 1940-an, penduduk terakhir Bodie akhirnya pindah. Sejak saat itu, Bodie dan 200 bangunan reyotnya dibiarkan dalam kondisi arrested decay atau yang berarti pembusukan yang terhenti.

6. Fordlandia, Brasil

Pada 1927, Henry Ford memulai proyek pembangunan Kota Fordlandia yang merupakan perkebunan karet besar di hutan sepanjang Sungai Tapajós di Brasil.

Pendiri Ford Motor Company tersebut bertujuan untuk menjadikan Fordlandia sebagai sumber karet tetap untuk ban dan selang mobilnya. Sayangnya pohon karet Fordlandia menjadi korban jamur daun, dan karyawannya merasa kesal dengan peraturan larangan alkohol di kota tersebut.

Akhirnya, banyak karyawan Fordlandia yang melakukan pemberontakan. Kota itu juga gagal memproduksi lateks untuk mobilnya. Pada akhirnya, Henry menjual kota tersebut kepada pemerintah Brasil pada 1945. Kini, Fordlandia menjadi salah satu kota terbengkalai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

KPU Jogja Masih Rumuskan Teknis dan Honor Petugas Sortir Lipat Surat Suara

Jogja
| Jum'at, 18 Oktober 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement