Advertisement
Jusuf Kalla Terkesan dengan Salat Sunah saat Jumatan di China
Advertisement
Harianjogja.com, BEIJING—Wajah Beijing bisa diibaratkan seperti dua koin. Ibu Kota Tiongkok tersebut memang memiliki dua wajah yang berbeda. Di satu sisi, modernisme mengubah total penampakan Beijing dengan membaiknya infrastruktur dan meningkatnya gedung pencakar langit yang menjulang. Hal ini membuat Beijing setara dengan Singapura, Seoul, bahkan Tokyo.
Meski demikian, negara berpenduduk terbesar di dunia tersebut tidak meninggalkan peninggalan sejarah peradaban kuno. Bangunan tradisional, seperti stasiun, istana di Kota Terlarang (Forbidden City), hingga kuil tetap kokoh berdiri.
Advertisement
Salah satu bangunan kuno yang masih terawat adalah Masjid Dongzhimen. Bangunan tersebut dibangun saat Dinasti Yuan yang diperkirakan memimpin pada 1271-1368 silam. Saat itu, bangunan tersebut digunakan sebagai kuil.
Beberapa abad berlalu, Dinasti Qing yang berkuasa pada 1644-1911 lantas merenovasi bangunan Dongzhimen. Bukan itu saja, Dinasti Qing juga mengalihkan fungsinya menjadi masjid hingga saat ini.
Keunikan detail Masjid Dongzhimen tak pelak menarik minat banyak kaum muslimin dari seluruh dunia. Tak heran, bangunan tersebut kini menjadi salah satu destinasi wisata di Beijing. Wakil Presiden Jusuf Kalla berkesempatan mendatangi Masjid Dongzhimen di sela-sela padatnya agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Belt and Road Kedua.
Kalla yang juga berstatus sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) menunaikan Salat Jumat di Masjid Dongzhimen, Jumat (26/4/2019). Kalla dan rombongan sampai di masjid sekitar pukul 12.00 waktu setempat. Dia disambut hangat oleh Imam, Khotib, serta jamaah yang hendak menunaikan Salat Jumat berjemaah.
Mendapat sambutan yang hangat, Kalla lantas duduk bersila di atas lantai masjid yang telah dilapisi karpet warna hijau. Kalla terlihat nyaman saat duduk di antara komunitas muslim Kota Beijing.
Dia pun mengungkapkan pengalaman unik saat beribadah di Dongzhimen. Pasalnya, masjid ini memiliki cara lain dalam prosesi jelang salat Jumat dibandingkan di Indonesia.
“Kesannya sangat baik, meskipun cara kita [beribadah] agak berbeda. Dia khotbahnya semua dengan bahasa Arab tetapi didahului dengan ceramah bahasa China. Kelihatan satu bagian ceramah dulu baru khotbah yang formal,” katanya.
Selain itu, Kalla juga mengungkapkan ada perbedaan lain saat menjalankan salat sunnah sebelum Jumatan.
“Yang panjang di sini itu salat sunah-nya. Panjang sekali kalau kita [Indonesia] dua rakaat dia [China] mungkin delapan rakaat, tetapi sangat baik juga,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, imam sekaligus katib masjid, Abdullah, terlihat sangat bersemangat menyambut Kalla. Dia pun merasa senang karena orang nomor dua di Indonesia itu mau melaksanakan ibadah salat Jumat di Dongzhimen.
Melihat sambutan yang begitu hangat dari Abdullah, Kalla mengucapkan terima kasih lantaran rombongannya telah diterima sangat baik di masjid yang terlihat sangat klasik itu. Dia senang bisa bersilaturahmi bersama masyarakat muslim asal negeri Tirai Bambu.
“Terima kasih kami bisa menunaikan Salat Jumat di sini,” ujar Kalla di Masjid Dongzhimen.
Kalla tidak hanya senang melihat keramahan pengurus masjid dan masyarkaat muslim yang menyambutnya. Dia juga kagum dengan detail ornamen yang ada pada tiap sudut bangunan alih fungsi itu.
Masjid Dongzhimen memang memiliki detail yang sangat bergaya klasik kuno, ukiran, perpaduan warna serta detail tiap sudut pintu dan pilarnya pun tampak sangat bergaya oriental.
Bukan itu saja, bangunan tersebut memiliki sejumlah ruangan yang berbeda kegunaannya. Bangunan utama pada masjid ini difungsikan sebagai aula salat, serta ada pula ruangan yang dinamakan Rumah Erdian, Rumah Baoxia, Aula Kiln, serta beberapa ruangan lainnya.
Aula untuk beribadah, Rumah Baoxia dan Aula Kiln berada di area sisi barat, depan dan belakang bangunan. Adapun dua Rumah Erdian berada di sisi selatan dan utara. Ada pula ruangan Imam, serta kantor untuk pengurus masjid terletak di bagian utara aula ibadah.
“Saya tidak tahu sejarahnya, tetapi saya sangat senang beribadah di sini karena ada unsur keunikan desain dari masa lalu,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Nicholas Saputra dan Putri Marino Beradu Akting di The Architecture of Love
- Ganjar Enggan Maju Pilkada 2024,Tapi akan Turun untuk Menangkan Calon dari PDIP
- Konten Deepfake Kian Meresahkan, Pemerintah Harus Ambil Komando Memerangi
- Nilai UKT Maba 2024 Capai Rp52 Juta, BEM Unsoed Desak Rektorat Lakukan Evaluasi
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
Advertisement
Advertisement