Advertisement
Ada 46 Desa Rawan Banjir di DIY, Terbanyak di Kulonprogo
Debit air Sungai Serang meningkat di Jembatan Serang, Desa Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo, Minggu (17/3/2019) - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengidentifikasi 46 desa rawan banjir di DIY, paling banyak berada di Kulonprogo. Sementara, desa di Gunungkidul bebas dari ancaman banjir.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana pada akhir tahun lalu mengatakan 46 desa tersebut masuk dalam kategori tinggi rawan banjir. Daerah itu meliputi 21 desa pada tujuh kecamatan di Kulonprogo, 13 desa pada 10 kecamatan di Bantul, sembilan desa pada lima kecamatan di Sleman, dan tiga kelurahan di dua kecamatan di Kota Jogja. Hanya Gunungkidul yang tak punya desa rawan banjir kategori tinggi. Sejauh ini, belum ada perubahan signifikan tentang daerah rawan banjir di provinsi ini.
Advertisement
“Pemetaan ini berdasarkan analisis risiko” kata dia.
Penentu kerawanan, menurut Biwara, adalah potensi curah hujan, peta kerentanan, dan kapasitas wilayah.
BACA JUGA
“Upaya penanggulangannya diarahkan ada zona-zona dengan resiko tinggi. Perlu kapasitas masyarakat dalam mengurangi risiko bencana dan infrastruktur di zona tersebut,” ujar dia.
Bewara mengatakan Gunungkidul tidak masuk ketegori tinggi rawan banjir meski pada 2017 lalu banjir sempat menggenangi SMK Tanjungsari. Musababnya, banjir yang terjadi di SMK Tanjungsari adalah dampak Siklon Tropis Cempaka yang membuat curah hujan sangat ekstrim. SMK Tanjungsari yang berada di permukaan tanah rendah pun terkena luapan air. Banjir di kawasan itu juga berasal dari sumber air di bawah tanah yang meluber.
Ia mengimbau warga yang tinggal di kawasan rawan banjir kategori tinggi untuk meningkatkan kewaspadaan. “Tidak ada salahnya jika warga meletakkan barang berharga di tempat aman hingga menyiapkan setiap saat bisa dibawa mengungsi.”
Selain itu, penduduk setempat juga dianjurkan memantau dan membersihkan selokan atau aliran air secara penting. “Tak kalah pentingnya memantau prediksi cuaca, curah hujan yang terjadi di wilayahnya, sekarang bisa dipantau lewat medsos atau radio,” kata Biwara.
BPBD DIY juga telah memetakan 64 lokasi rawan pergerakan tanah atau longsor. Kawasan-kawasan rawan itu tersebar di semua kabupaten dan kota, mencakup 16 titik di Bantul, 18 titik di Gunungkidul, dua titik di Kota Jogja, 11 titik di Kulonprogo, dan 17 titik di Sleman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Minggu 7 Desember 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini di Bantul, Cek Lokasi Terdampak
- Tarif DAMRI Jogja-Semarang Dibanderol Rp70.000
- Hasil Drawing Piala Dunia 2026: Brasil, Argentina, Prancis Diuji Berat
- Inflasi DIY Diklaim Terkendali, Harga Pangan Tetap Dipantau
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 6 Desember 2025
- DPRD DIY Berharap Pemangkasan APBD 2026 Bisa Dibatalkan, Ini Alasannya
- Jadwal Bus KSPN Sinar Jaya dari Jogja ke Pantai Baron dan Parangtritis
Advertisement
Advertisement




