Advertisement
Polisi: Tidak Ada Operasi Militer di Nduga, Papua
Ambulans TNI mengevakuasi jenazah Serda Handoko, korban penembakan di Nduga, Papua, Rabu (5/12/2018). - ANTARA FOTO/Evarianus Supar
Advertisement
Harianjogja.com, TIMIKA-Operasi penumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga yang dilakukan TNI-Polri di Kabupaten Nduga dipertanyakan oleh Wakil Ketua I DPRP Papua, Edoardus Kaize. Hal itu pun langsung mendapat tanggapan dari Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal.
Menurut Kamal, Polri dan TNI tidak melakukan operasi militer, melainkan pengejaran dan penegakkan hukum kepada para pelaku KKB yang melakukan pembunuhan para pekerja jembatan trans papua, di Kabupaten Nduga, Papua.
Advertisement
"Yang dilakukan Polri-TNI adalah murni penegakkan hukum terhadap pelaku kejahatan, dan sasarannya jelas, adalah para pelaku pembunuhan terhadap para pekerja jalan yakni kelompok kriminal bersenjata (KKB) dibawah pimpinan Egianus Kogoya," kata Kamal dalam keterangan persnya yang diterima Okezone, Senin (10/12/2018).
Menurut dia, Egianus Kogoya dan kelompoknya selain telah membunuh puluhan pekerja jembatan, juga telah menghambat pembangunan yang dicanangkan pemerintah di Papua.
"Polri-TNI menegaskan, hingga saat ini sasaran aparat adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya, dan tidak ada namanya penumpasan atau siapa yang ditumpas. Karena ini bukan operasi militer melainkan murni penegakkan hukum terhadap pelaku kejahatan," ujarnya.
Selain itu, Kamal juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan pernyataan-pernyataan para elit politik terkait peristiwa di Nduga.
"Dan para elite politik, berharap jangan asal bicara dan tolong cek kebenarannya terlebih dahulu baru berbicara,jangan sampai nanti menjadi tersangka dalam kasus menyebarkan berita-berita bohong," imbaunya.
Sebelumnya, Wakil Ketua I DPRP Papua, Edoardus Kaize mempertanyakan terkait kepemilikan senjata beserta amunisi oleh KKB seperti yang disampaikan TNI-Polri. Pasalnya, menurut dia, wilayah terjadinya peristiwa merupakan hutan yang tidak mungkin dapat memproduksi senjata maupun amunisi, begitupula dengan senjata hasil rampasan yang tentu jumlahnya tidak banyak.
Oleh karena itu, kata dia, adanya penyampaian terkait operasi tumpas di Nduga menjadi sebuah pertanyaan bahwa apa yang ingin ditumpas TNI-Polri di Kabupaten Nduga.
"Mereka (KKB) bisa tembak sekian banyak orang. Kalau semua tembak, terus peluru berapa banyak yang mereka simpan di hutan? Siapa yang bawa peluru ke hutan sana? Jadi bagian ini jangan persalahkan, apalagi bilang panglima TNI mau bawa turun (pasukan) mau operasi tumpas, mau tumpas apa di sana?" tanya Edoardus baru-baru ini di Jayapura, Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
Advertisement
Bupati Bantul Terbitkan SE Gemar, Ayah Wajib Ambil Rapor
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Komdigi Terapkan Registrasi SIM Face Recognition Mulai 2026
- Tomat, Bawang, dan Kentang Olahan Berpotensi Jadi Pemicu Migrain
- Ribuan Rumah Rusak, BNPB Bangun Huntara di Sumatera Utara
- Dinas Pendidikan Gunungkidul Catat 65 Kekosongan Kepala Sekolah
- Makanan Ultra Processed Disebut Dokter Picu Risiko Kanker Usus
- Pemuda Pundong Bobol Angkringan Parangtritis karena Tekanan Ekonomi
- Ayustina Delia Sumbang Medali Kedua di SEA Games 2025
Advertisement
Advertisement




