Advertisement
Titik Soeharto Klaim Prabowo-Sandiaga Tak Disokong Konglomerat
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bertemu dengan mantan istrinya, Titiek Soeharto di Mal Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (17/10/2018). - Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari
Advertisement
Harianjogja.com-JAKARTA- Pasangan capres dan cawapres Prabowo-Sandiaga diklaim tak disokong pengusaha untuk biaya Pilpres 2019.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengatakan bahwa Capres – Cawapres Prabowo Subianto – Sandiaga Uno tidak memiliki banyak dana untuk menunjang kampanyenya di Pemilihan Presiden 2019. Titiek bahkan mengklaim tidak ada konglomerat yang membantu Capres – Cawapres nomor urut 02 tersebut.
Advertisement
Titiek menjelaskan bahwa kondisi keuangan Prabowo – Sandiaga sangat berbeda jauh dibandingkan Capres – Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi – Maruf Amin. Berbanding terbalik dengan kubu lawan yang dipenuhi sosok konglomerat, Titiek mengaku kubu Prabowo – Sandiaga hanya bisa patungan demi mengumpulkan dana untuk berkampanye.
“Memang kita ini terbatas ya, Kita ini urunan semuanya, nggak ada konglomerat yang menyokong kita gitu, nggak kayak di tim sebelah sana ya,” kata Titiek di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
BACA JUGA
Padahal Titiek sangat menyadari betapa tingginya antusias masyarakat yang menginginkan perubahan dari kondisi Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi kini. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya ribuan para relawan pendukung Prabowo – Sandiaga dalam acara pembekalan yang dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Di balik banyaknya pendukung Prabowo – Sandiaga, Titiek akui kalangan emak-emak lah yang paling militan. Namun Titiek pastikan jika Prabowo – Sandiaga tidak hanya akan fokus pada kalangan emak-emak, namun tentu akan merangkul seluruh elemen masyarakat, terutama para petani yang dinilainya masih menjalani hidup yang jauh dari kata sejahtera.
“Tentunya kita lihat emak-emak yang paling militan. tapi millenial pun tidak kita tinggalkan, tentu kita rangkul. Kemudian kaum dagang, petani utamanya yang hidupnya masih kurang sejahtera,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Difabel Audit Trotoar Tugu Jogja, Banyak Akses Belum Ramah
Advertisement
Wisata Petik Melon Gaden Diserbu Pengunjung saat Panen Perdana
Advertisement
Berita Populer
- UI Terima Permohonan Maaf Ko-Promotor Disertasi Bahlil
- Pemangkasan Infrastruktur Dinilai Ancam Pekerja di DIY
- PJJ Challenge Jangkau 985 Peserta Seluruh Indonesia
- Pendampingan Psikis Anak Pascabencana Perlu Libatkan Orang Tua
- 8 Negara Muslim Prihatin Atas Pembukaan Rafah Hanya 1 Jalur
- KAI Percepat Distribusi BBM ke Wlayah Sumut
- Tangis dan Debu: Kisah Warga Toboh Seusai Galodo Luluhlantakkan Rumah
Advertisement
Advertisement



