Advertisement
Penyidik Turki Belum Serahkan Rekaman Pembunuhan Wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Bukti audio atau video yang diduga dikumpulkan pada kunjungan wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi ke konsulat Arab Saudi di Istanbul, belum diserahkan tim penyidik Turki kepada pemerintah AS atau Eropa.
Hal tersebut diungkapkan tujuh pejabat keamanan AS dan Eropa kepada Reuters.
Advertisement
Empat dari sumber tersebut mengatakan dua pekan setelah penghilangan Khashoggi pada 2 Oktober, AS dan sekutu telah mengumpulkan beberapa intelijen melalui sumber dan metode mereka sendiri, yang sebagian menegaskan laporan berita berdasarkan kebocoran rekaman audio.
Surat kabar pro-pemerintah Turki, Yeni Safak, pada hari Rabu mempublikasikan rincian dari rekaman audio yang konon mendokumentasikan penyiksaan dan interogasi Khashoggi. Dilaporkan bahwa Khashoggi disiksa secara keji saat diinterogasi dan tewas beberapa saat setelahnya. Selain itu, tubuhnya juga dimutilasi.
Laporan New York Times pada hari Rabu mengutip seorang pejabat senior Turki yang mengkonfirmasi rincian yang diterbitkan oleh Yeni Safak. Dua pejabat pemerintah Turki yang dihubungi oleh Reuters menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.
Akhir pekan lalu, surat kabar Turki lain, Sabah, juga melaporkan tim penyidik Turki mengungkapkan temuan rekaman yang dibuat di Apple Watch yang konon menunjukkan Khashoggi disiksa dan dibunuh.
"Saat-saat ketika Khashoggi diinterogasi, disiksa dan dibunuh terekam dalam memori Apple Watch," ungkap surat kabar Sabah, seperti dikutip Reuters, Sabtu (13/10/2018),
Dua pejabat senior Turki sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa Khashoggi telah mengenakan Apple Watch berwarna hitam ketika dia memasuki konsulat dan bahwa jam tangan tersebut terhubung ke ponsel yang dia tinggalkan di luar.
Keengganan Turki untuk menyerahkan bukti kuat mengenai nasib Khashoggi telah membuat para pejabat keamanan AS dan Eropa menilai bahwa laporan paling brutal tentang kematian Khashoggi kemungkinan akurat.
Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi kurangnya bukti di tangan AS ketika dia mengatakan pada hari Rabu bahwa AS telah meminta Turki menyerahkan bukti rekaman audio atau video yang mungkin terkait dengan Khashoggi.
"Kami telah memintanya, jika ada ... saya tidak yakin bahwa itu ada, mungkin, mungkin. Saya akan mendapat laporan lengkap tentang hal itu dari Mike (Pompeo) ketika dia kembali ... Itu akan menjadi pertanyaan pertama yang saya tanyakan," ungkap Trump.
Khashoggi, seorang kritikus terkemuka terahadap Arab Saudi dan kolumnis untuk Washington Post yang tinggal di AS, hilang setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober untuk mendapatkan dokumen pernikahan.
Menteri luar negeri AS, Mike Pompeo akan kembali pada hari Rabu dari perjalanan ke Arab Saudi dan Turki, setelah bertemu dengan para pemimpin untuk membahas laporan bahwa Khashoggi terbunuh di konsulat Saudi di Istanbul.
Pompeo mengatakan bahwa Riyadh harus diberi waktu beberapa hari lagi untuk menyelesaikan penyelidikan atas lenyapnya wartawan tersebut, yang juga seorang kritikus Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman.
Ketika ditanya di atas pesawatnya apakah dia mendengar rekaman audio dari penangkapan Khashoggi, Pompeo menolak berkomentar, tetapi juru bicaranya kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak mendengar.
Saudi telah membantah keras tuduhan tersebut, namun media AS melaporkan bahwa mereka akan mengakui dia tewas dalam interogasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Akhir Tahun, Taman Pintar Kejar Target 30 Ribu Kunjungan Wisatawan
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Hari HAM jadi Pengingat Pentingnya Rasa Saling Menghormati di Atas Keberagaman
- Indonesia dan Korea Bersepakat Tinggalkan Dolar Mulai 2024
- Bulog Disarankan Dapat Kuota Impor Gula untuk Menekan Harga
- Komisi Yudisial Diminta Awasi Praperadilan Firli Bahuri dan Eddy Hiariej Hari Ini
- KAI Tebar Diskon Tiket Kereta Api untuk Libur Natal dan Tahun Baru
- Ratusan Pengungsi Rohingya Datang Lagi di Pidie dan Aceh Besar
- Polisi Siap Hadapi Sidang Praperadilan Firli di PN Jakarta Selatan Hari Ini
Advertisement
Advertisement