Advertisement

Promo November

Sperma Milik Kader Komunis di China Laris Manis

Bhekti Suryani
Sabtu, 07 April 2018 - 20:50 WIB
Bhekti Suryani
Sperma Milik Kader Komunis di China Laris Manis Komunisme China. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, BEIJING- Pemerintah Tiongkok mengontrol kehidupan rakyatnya bahkan saat warganya belum lahir, lewat bank sperma. Sperma dari kader komunis dianggap potensial.  


Bank Sperma di China menuntut pendonor potensialnya berasal dari kalangan pengikut komunis yang baik. Persyaratan itu diduga merupakan bagian dari kampanye Beijing untuk meningkatkan kontrol atas kehidupan rakyatnya, dimulai dari saat mereka belum lahir.

Diwartakan Telegraph, Sabtu (7/4/2018) Rumah Sakit Ketiga Universitas Peking meminta donornya untuk menjawab pertanyaan seputar seruan Partai Komunis China sebelum mereka menyerahkan air maninya dalam kampanye donasi enam pekan yang diluncurkan pekan ini.

Permintaan untuk sperma meningkat di China sejak kebijakan satu anak dicabut pada 2016. Namun, ada keprihatinan terkait kualitas sperma yang diberikan.

Rumah Sakit Beijing yang memiliki hubungan dengan salah satu universitas terkemuka di China memberikan sejumlah persyaratan bagi para penyumbang sperma, salah satunya adalah tidak ada penyakit serius dan tanda-tanda kerontokan rambut.

Disebutkan juga bahwa pria berusia antara 20 hingga 45 yang ingin menyumbang harus mencintai tanah air sosialis, mendukung kepemimpinan Partai Komunis, setia pada tujuan partai dan bersikap sopan, taat hukum, dan bebas dari masalah politik.

Media China melaporkan, ada sekira 40 juta laki-laki dan perempuan yang tidak subur di negara itu. Disebutkan bahwa tingkat kelulusan kualitas sperma yang rendah adalah penyebab utama kekurangan sperma di negara itu. Beijing Times mengutip data statistik persentase kelulusan kualitas sperma di Cina seebsar 15-20%.

Mereka yang lulus tes di Universitas Peking akan dibayar 200 yuan (sekira Rp436 ribu) dan akan menerima 5.500 yuan (sekira Rp12 juta) lagi ketika sumbangannya diterima.

Menurut seorang dokter yang dihubungi South China Morning Post, tidak ada tes untuk menguji kredensial komunis seseorang. Jika seorang pria merasa memenuhi syarat dia bebas untuk mencoba menyumbangkan spermanya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Nyoblos di Pilkada Bantul, Haedar: Hal yang Mengganjal di Pemilu Harus Berakhir di Pilkada

Bantul
| Rabu, 27 November 2024, 11:47 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement