Advertisement
DLH Bojonegoro Periksa Tingkat Pencemaran Bengawan Solo
Advertisement
Harianjogja.com, BOJONEGORO - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro pada Senin (19/11) akan mengambil sampel air Bengawan Solo untuk memeriksa tingkat pencemarannya setelah menerima laporan warga bahwa air sungai terpanjang di Jawa itu sekarang warnanya menghitam dan berbau.
"Biasanya dalam melakukan pemeriksaan baku mutu air Bengawan Solo kami akan mengambil di empat lokasi, seperti Agustus lalu," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah di Bojonegoro, Minggu (18/12/2018).
Advertisement
"Berdasarkan laporan yang kami terima dari masyarakat segera kami tindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan kualitas air dengan mengambil contoh air," ia menambahkan.
Agustus lalu, petugas pemerintah sudah mengambil sampel air Bengawan Solo di wilayah barat di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho; di bawah jembatan Trucuk di Taman Bengawan Solo (TBS) Desa Ledok Wetan, Kecamatan Kota; dan Kecamatan Baureno yang masuk wilayah barat.
Hasil pemeriksaan sampel air oleh Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta I Mojokerto pada 3 September 2018 menunjukkan kadar Kebutuhan Oksigen Hayati (Biological Oxygen Demand/BOD) 4,14 miligram/liter, sedangkan baku mutu yang diperbolehkan tiga miligram/liter.
Perhitungan baku mutu untuk kualitas air kelas II mengacu Peraturan Daerah (Perda) No. 02 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
UntukĀ Chemical Oxygen DemandĀ (COD) 24,50 miligram/liter, sedangkan baku mutu yang diperbolehkan 25 militer/gram, minyak/lemak 1.500 miligram/liter, sedangkan baku mutu yang diperbolehkan 1.000 miligram/liter dan oksigen terlarut (DO) 4,1 miligram/liter, baku mutu yang diperbolehkan empat miligram/liter.
"Itu hasil baku mutu air di Payaman, Kecamatan Ngraho. Hasil di tiga lokasi lainnya ya kurang lebih baik kadar BOD maupun COD hasilnya sama yang mengindikasikan air Bengawan Solo sudah tercemar limbah, apalagi musim kemarau debit airnya sedikit," kata Nurul.
Beberapa warga yang tinggal di sekitar kawasan Bengawan Solo mengatakan air sungai itu kini warnanya pekat dan baunya mirip comberan. Abdul Manan, seorang warga, menjelaskan air Bengawan Solo di Bendung Gerak, Desa Ngringinrejo, berwarna hitam pekat dan berbau comberan.
"Di desa kami air Bengawan Solo juga hitam dan berbau seperti comberan," kata Muntoro, warga Desa Ledok Kulon.
"Ikan Bengawan Solo beberapa hari yang lalu banyak yang mabuk. Ketika dimasak, dimakan, rasanya seperti mengandung minyak tanah," kata Ny Wisnu, penjual sajian ikan di Bendung Gerak yang kadang membeli ikan dari orang-orang yang memancing di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Pilkada Kulonprogo: Pendaftaran Panwascam Dibuka, Kebutuhan Formasi Menunggu Hasil Tes
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement