Advertisement
Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Maurene Comey, putri dari James Comey, mantan direktur Biro Investigasi Federal (FBI) telah mengutuk Presiden Donald Trump. Kutukan itu dilayangkan Maurene Comey setelah dirinya dipecat dari posisinya sebagai jaksa federal di Amerika Serikat.
BACA JUGA: Donald Trump Beri Opsi Iran Negosiasi atau Dibom
Advertisement
Associated Press, Kamis (17/7/2025) waktu setempat mengungkapkan, Maurene Comey telah mengirim memo kepada rekan-rekannya dan memberikan keterangan bahwa dirinya dipecat tanpa alasan.
“Jaksa karir dapat dipecat tanpa alasan, ketakutan dapat meresap ke dalam keputusan mereka yang tersisa," tulis Maurene Comey dalam memo tersebut.
“Jangan biarkan itu terjadi,” katanya.
"Ketakutan adalah alat seorang tiran, yang digunakan untuk menekan pemikiran independen," tandas Maurene Comey.
Memo itu muncul satu hari setelah Comey dilepaskan dari perannya sebagai asisten pengacara AS di New York untuk Departemen Kehakiman.
Pemerintahan Trump belum memberikan alasan untuk pemecatan Comey. Tetapi posisinya telah lama dipandang rentan karena hubungannya dengan ayahnya, yang mengawasi penyelidikan dugaan kolusi antara kampanye Trump dan Rusia selama pemilihan presiden 2016.
James Comey telah dipecat oleh Trump di awal masa jabatan pertamanya. Akan tetapi mantan direktur FBI itu tetap menjadi subjek kemarahan presiden.
Dalam kesaksian kongres serta buku 2018, James Comey telah mengecam pendekatan "tidak etis" dan seperti mafia Trump terhadap kepemimpinan. Dia juga berpendapat bahwa keputusan Trump untuk memecatnya adalah upaya untuk melemahkan penyelidikan Rusia.
Sejak menjabat untuk masa jabatan keduanya, Trump dan sekutunya telah berusaha untuk membersihkan karyawan Departemen Kehakiman yang terlibat dalam kasus-kasus yang tidak dia setujui.
Mereka termasuk jaksa yang bekerja pada penuntutan penasihat khusus Jack Smith, saat ia mengejar dua dakwaan pidana federal terhadap Trump: satu karena menahan dokumen rahasia saat keluar dari kantor dan yang lainnya karena mencoba menumbangkan pemilihan 2020.
Kedua kasus itu dibatalkan ketika Trump terpilih kembali pada November 2024. Hal ini bertentangan dengan kebijakan Departemen Kehakiman. Akibatnya, aawal bulan ini bahwa lebih banyak jaksa karir, serta staf pendukung, yang terlibat dalam dakwaan Smith telah menghentikan pekerjaan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 Orang Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Minta Maaf dan Janji Berikan Santunan Rp150 juta per Keluarga
- Rangkaian Kegiatan Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Ricuh, 3 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut
- Ada Tambang Ilegal di IKN, Menteri ESDM Serahkan Kasus kepada Penegak Hukum
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
Advertisement

Stok BBM Nelayan Bantul Masih Aman, HNSI: Pakai Pertalite Bukan Solar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- TKI di Jepang Sering Berulah dan Bikin Malu, Begini Imbauan KBRI Tokyo
- Hari Kebudayaan Bersamaan Ultah Prabowo, Begini Respons Menteri Kebudayaan Fadli Zon
- Ketua Umum PSI Terpilih Akan Diumumkan Sabtu, Jokowi Dijadwalkan Hadir sebagai Narasumber
- Kemenhub Pastikan Lalu Lintas Penyeberangan KetapangGilimanuk Berjalan Lancar Pasca-tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya
- Hore! Warga Dicoret dari Bantuan PBI-JKN Masih Bisa Melakukan Reaktivasi, Ini Caranya
- KPAI Desak Penuntasan Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Tribrata TV Tewaskan 4 Orang
- Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Advertisement
Advertisement