Advertisement
Infrastruktur Vital Gaza di Ambang Kehancuran
Warga Palestina melintas di jalan yang dikelilingi bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Jumat (12/4/2024). Antara/Xinhua - Rizek Abdeljawad
Advertisement
Harianjogja.com, HAMILTON—Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Kamis (3/7) menyampaikan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
BACA JUGA: Hamas Segera Umumkan Genjatan Senjata Usai Konsultasi
Advertisement
Ia memperingatkan bahwa infrastruktur vital di wilayah tersebut berada di ambang kehancuran akibat kelangkaan bahan bakar dan serangan Israel yang terus menyasar warga sipil.
"Sekretaris Jenderal sangat terpukul oleh krisis kemanusiaan yang semakin dalam di Gaza. Serangkaian serangan dalam beberapa hari terakhir yang mengenai lokasi pengungsian dan area distribusi makanan telah menewaskan dan melukai puluhan warga Palestina," demikian pernyataan yang disampaikan juru bicara Stephane Dujarric atas nama Guterres.
Ia "mengutuk keras hilangnya nyawa warga sipil," lanjut pernyataan tersebut.
"Dalam satu hari saja pekan ini, perintah relokasi memaksa hampir 30.000 orang mengungsi kembali tanpa tempat aman untuk dituju, dan dengan pasokan tempat berlindung, makanan, obat-obatan, serta air yang sangat terbatas," tambahnya.
Dengan blokade bahan bakar yang diberlakukan Israel selama lebih dari 17 minggu, Guterres memperingatkan bahwa "sisa-sisa harapan terakhir" mulai menghilang.
"Tanpa pasokan bahan bakar yang mendesak, inkubator akan berhenti berfungsi, ambulans tak bisa menjangkau korban luka dan sakit, dan air tidak bisa dimurnikan," kata Guterres. "Distribusi bantuan kemanusiaan oleh PBB dan mitra juga akan terhenti sepenuhnya."
Guterres kembali menegaskan bahwa "warga sipil harus dihormati dan dilindungi, dan kebutuhan dasar mereka harus dipenuhi," sesuai hukum humaniter internasional.
Ia menyerukan kembali akses kemanusiaan yang penuh, aman, dan berkelanjutan agar bantuan bisa menjangkau mereka yang telah terlalu lama hidup tanpa kebutuhan dasar.
Guterres juga menekankan bahwa PBB memiliki "rencana yang jelas dan terbukti, berlandaskan prinsip-prinsip kemanusiaan, untuk menyalurkan bantuan secara aman dan luas kepada warga sipil, di mana pun mereka berada."
Ia menutup pernyataannya dengan menyerukan "gencatan senjata permanen segera serta pembebasan semua sandera secara langsung dan tanpa syarat."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
- Kuota 33 Ribu, Menhub Imbau Warga Daftar Mudik Gratis Nataru
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jembatan Kewek Ditutup, Arus ke Malioboro Dialihkan Lewat Kridosono
- Program EduLife Astra Motor Berlanjut di Pundungsari Gunungkidul
- 2.500 Desa Belum Terkoneksi Jadi Prioritas Digital 2026
- Komnas HAM Dalami Penyebab Bencana Ekologis Sumatera
- Ramp Check Bus Sentolo Digencarkan Jelang Libur Nataru
- Sinergi Lintas Sektor untuk Pembangunan Kepemudaan
- BNPB Bantah Isu Penimbunan Bantuan di Aceh
Advertisement
Advertisement





