Advertisement
Pantau Gencatan Senjata Iran-Palestina, China Tak Ingin Meningkatnya Ketegangan Timur Tengah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah China menyatakan terus memantau proses pelaksanaan gencatan senjata antara Iran dan Israel.
"China mencermati perkembangan di Timur Tengah. Kami tidak ingin melihat meningkatnya ketegangan, dan berharap gencatan senjata dapat terwujud sedini mungkin," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa.
Advertisement
Gencatan senjata antara Israel dan Iran mulai berlaku pada Selasa (24/6) pukul 04.00 GMT (11:00 WIB). Guo Jiakun menyebut jalan militer tidak dapat membawa perdamaian, dan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah adalah dialog dan negosiasi.
"China menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk kembali ke jalur penyelesaian politik yang benar sedini mungkin. Kami siap bekerja sama dengan komunitas internasional dan berupaya untuk perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," tambah Guo Jiakun.
Media Iran mengonfirmasi dimulainya gencatan senjata setelah “tembakan salvo terakhir” dari rudal mereka. Sebelumnya militer Israel mengonfirmasi bahwa Iran menembakkan 11 rudal dalam enam gelombang berturut-turut.
Akibatnya, setidaknya enam orang tewas dan 15 lainnya terluka roket yang menghantam bangunan permukiman di Kota Beersheba, Israel selatan.
Otoritas Israel menyebut sekurangnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal Iran sejak Jumat (13/6). Sementara, 430 warga Iran tewas dan lebih dari 3.500 lainnya terluka dalam serangan Israel ke negara tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Iran.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah mengumumkan bahwa gencatan senjata antara kedua belah pihak akan dimulai sekitar pukul 04.00 GMT (11.00 WIB), dengan Iran diharapkan untuk menghentikan operasinya terlebih dahulu untuk mengakhiri perang selama 12 hari setelah 24 jam.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araqchi mengatakan bahwa tidak ada "kesepakatan" mengenai gencatan senjata antara Iran dan Israel. Namun, ia mengatakan Iran akan siap untuk menghentikan serangan balasan lanjutan jika serangan Israel berhenti per pukul 04.00 waktu Teheran (07.30 WIB).
"Jika Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran selambat-lambatnya pukul 04.00, Iran tidak berniat untuk melanjutkan serangan balasannya setelah itu," tulis Araqchi dalam sebuah unggahan di media sosial X, seraya menambahkan bahwa "keputusan akhir mengenai penghentian operasi militer kami akan dibuat nanti."
Gencatan senjata itu dilakukan setelah Iran meluncurkan serangkaian rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar pada Senin (23/6) yang makin meningkatkan eskalasi ketegangan kawasan menyusul serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Qatar menyebut telah mencegat serangan rudal Iran dengan sistem pertahanan udaranya, dan tidak ada korban jiwa yang jatuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan 2.000 Warga Gaza, Rencana Dimatangkan
- Bupati Pati Termasuk Penerima Dana Kasus Suap DJKA, KPK: Ada Peluang Dipanggil
- Merebak Isu Hubungan Renggang dengan Gibran, AHY: Enggak Ada Masalah
- Demo Warga Pati Tuntut Bupati Mundur, Begini Respons Gubernur Jateng Ahmad Luthfi
- Ricuh, Polisi Bubarkan Paksa Demo Warga Pati
Advertisement

Jadwal Trans Jogja dari Malioboro ke Terminal Palbapang Bantul, Berikut Jalur yang Dilalui
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Lebih dari 100 Agensi Haji Diduga Terlibat Korupsi Kuota Haji 2023-2024
- Kronologi Terjadi Demo Pati, Imbas Rencana Pajak Naik 250 Persen
- KPK Usut Aliran Uang Kasus Kolaka ke Pejabat Kemenkes
- Pagi Ini, Kabupaten Bandung Diguncang Gempa Magnitudo 4,7
- Demo Pati Tuntut Bupati Sudewo Mundur dari Jabatannya
- Sejak Oktober 2023, India Telah Kirim 20.000 Pekerja ke Israel
- Profil Sudewo, Bupati Pati yang Didemo Warganya
Advertisement
Advertisement