Advertisement
Bunker Israel Tak Mampu Menahan Gempuran Rudal Iran, Kehidupan Warga Tel Aviv Makin Kacau

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Warga Israel terpaksa menghabiskan sebagian besar waktu mereka baik siang dan malam di tempat perlindungan bawah tanah atau bunker sejak 13 Juni 2025. Saat di mana Israel memulai perang agresi terhadap Iran dan Republik Islam mulai melakukan serangan balasan.
Hal ini secara efektif telah menghentikan aktivitas kehidupan sehari-hari di Israel. Dilansir Irna, Senin (16/2025) sirene berbunyi hampir tanpa henti di seluruh wilayah Israel, membuat warga berlarian ke tempat perlindungan karena takut akan serangan Iran.
Advertisement
Orang-orang harus terus kembali ke tempat perlindungan karena serangan terus berlanjut. Banyak yang memilih menginap di dalam bunker untuk menghindari keluar-masuk yang melelahkan.
"Namun, hulu ledak yang kuat yang digunakan dalam rudal-rudal Iran kini membuat tempat perlindungan menjadi tidak efektif dan menghadirkan teror bagi warga Israel yang berlindung di bawah tanah," demikian dilaporkan Kantor Berita IRNA.
Rekaman yang diambil oleh warga Israel menggunakan kamera ponsel telah muncul, menunjukkan kekacauan di dalam bunker setelah serangan Iran. Dinding dan langit-langit yang diperkeras terlihat runtuh menimpa kepala warga Israel. Orang-orang panik dan tak percaya, saling mencari bantuan dalam kebingungan. Mereka tidak bisa mengatakan bahwa mereka tidak diperingatkan.
Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran sebelumnya telah memperingatkan warga Israel untuk meninggalkan wilayah pendudukan sepenuhnya dan tidak beranggapan bahwa tempat perlindungan bawah tanah akan memberikan mereka perlindungan ketika perang agresi terhadap Iran sedang berlangsung.
“Peringatan bagi kalian dalam beberapa hari mendatang: Tinggalkan wilayah pendudukan, karena wilayah itu pasti tidak akan layak huni di masa depan!” kata Kolonel Reza Sayyad, juru bicara Angkatan Bersenjata, pada hari Minggu, tak lama setelah gelombang baru serangan Iran terhadap Israel dimulai.
Kolonel Sayyad memperingatkan warga Israel untuk pergi dan “jangan biarkan rezim kriminal [Israel] menggunakan kalian sebagai tameng manusia.” Ia secara khusus mengatakan bahwa berlindung di bawah tanah tidak akan membawa keselamatan bagi warga Israel.
Rezim Israel memulai serangan ke dalam wilayah Iran, termasuk ke bangunan-bangunan tempat tinggal, dalam tindakan agresi yang tidak diprovokasi pada malam 13 Juni. Pejabat militer tinggi Iran tewas dalam serangan yang ditargetkan. Warga sipil meninggal ketika rumah-rumah dihantam secara langsung. Seluruh pusat-pusat populasi terdampak.
BACA JUGA: Porseni VI Patria 2025 Akan Digelar di GOR Amongrogo
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengangkat komandan-komandan militer baru pada hari yang sama dan mengatakan bahwa kehidupan akan menjadi suram bagi Israel. Tak lama setelah itu, Iran memulai serangan balasan jauh ke dalam wilayah Israel, menghantam Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa, serta target lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : IRNA
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rumah Bersubsidi Khusus Gen Z Bakal Dibangun di Wilayah Perkotaan
- Indonesia Berharap Dukungan Belanda untuk Proyek Tanggul Laut Raksasa
- BPS Sebut Harga Beras Terus Naik di Beberapa Kabupaten/Kota pada Minggu Kedua Juni 2025
- Novel Baswedan Jadi Wakil Ketua Satgas Penerimaan Negara
- Fasilitas Migas Iran Kena Serangan Rudal Israel, Picu Kekhawatiran Pasar
Advertisement
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Tiba di Singapura, Presiden Prabowo Disambut Pelajar dan Mahasiswa
- Konflik dengan Israel Kian Memanas, Presiden Iran Jalin Komunikasi dengan Erdogen dan Macron
- Internet di Jalur Gaza Kembali Aktif
- Iran Tangkap Dua Agen Mossad
- Kemenkes RI: Sudah Ada 179 Kasus Positif Covid-19
- Kementerian Luar Negeri Iran Jadi Target Sasaran Serangan Israel
- Rupiah Dibuka Lesu Pekan Ini
Advertisement
Advertisement