Advertisement
DPR RI Dorong Pemerintah Indonesia Aktif Redakan Ketegangan Iran-Israel

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Anggota Komisi I DPR RI Yudha Novanza Utama mendorong Pemerintah Republik Indonesia berperan aktif untuk meredakan ketegangan antara Iran dan Israel yang kian memanaskan situasi global.
“Serangan timbal balik antara Iran dan Israel belakangan ini kian mengguncang situasi global. Ini berdampak pada ketidakpastian internasional yang bisa merugikan. Pemerintah harus ambil langkah, dengan aktif mendorong jalan damai,” kata Yudha, Senin 916/6/2025).
Advertisement
Menurut Yudha, Indonesia memiliki posisi strategis di dunia internasional untuk mendorong komunitas global, termasuk Perserikatan Bangsa‑Bangsa (PBB) agar lebih lantang menyerukan perdamaian.
BACA JUGA: Porseni VI Patria 2025 Akan Digelar di GOR Amongrogo
“Pendekatan politik Indonesia yang bebas aktif, tidak memihak, harus dijadikan modal utama untuk mendekati negara adikuasa dan komunitas internasional, agar perang tak kembali terjadi dan menyebar dampaknya. Ini bukan hanya tentang dua negara yang bertikai, tapi tentang stabilitas global,” ujarnya..
Ia menilai, ketegangan ini berpotensi menciptakan ketidakstabilan yang akan terus meluas dan harus segera diredam melalui jalan damai.
Yudha juga mengingatkan bahwa jika konflik bersenjata ini tidak segera dihentikan, dampaknya akan merembet pada sektor ekonomi, sosial, hingga tata politik dunia. Karena itu, ia menekankan pentingnya diplomasi dan jalur perundingan sebagai solusi utama.
“Jangan sampai menambah panjang daftar konflik dunia yang belum juga usai, dari Ukraina, Gaza, hingga Laut China Selatan. Atas nama kemanusiaan, perdamaian harus dijunjung tinggi oleh setiap negara,” tuturnya.
Untuk diketahui, ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir dan memasuki fase yang semakin berbahaya sejak konflik kedua negara memanas dalam beberapa dekade terakhir.
Israel pada Jumat (13/6) dini hari waktu setempat melancarkan serangan udara ke Teheran, ibu kota Iran dan beberapa kota lainnya di berbagai penjuru Iran. Serangan-serangan tersebut menyerang fasilitas nuklir serta menewaskan sejumlah komandan tinggi militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil Iran. Serangan Israel terus berlanjut ke berbagai wilayah di Iran pada Sabtu.
Sebagai respons, Iran pada Jumat dan Sabtu tersebut melancarkan beberapa gelombang serangan rudal terhadap sejumlah target di Israel, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan.
Efek dari konflik ini tak hanya dirasakan oleh kedua negara. Infrastruktur energi di kawasan terganggu, harga minyak dunia melonjak, dan jalur penerbangan serta pelayaran internasional di kawasan Timur Tengah mengalami pembatasan.
Komunitas internasional, termasuk negara-negara G7 dan PBB, telah menyerukan deeskalasi dan mendorong solusi damai. Amerika Serikat bahkan secara terbuka menolak opsi ekstrem seperti pembunuhan pemimpin Iran, guna mencegah perang terbuka yang lebih luas.
Yudha mengatakan situasi ini harus menjadi pendorong Indonesia untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi tampil sebagai kekuatan moral dan diplomatik untuk mendorong penyelesaian damai yang lebih adil dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rapor Pendidikan Indonesia 2025 Diluncurkan, Ini Linknya
- Soal Serangan Udara Israel ke Suriah, AS Bantah Terlibat
- Profil Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina yang Hari Ini Menikah dengan Anak Pertama Dedi Mulyadi
- Siap-siap, Indonesia akan Dibanjiri Produk AS, Usai Trump Berlakukan Tarif Impor 19 Persen
- Syarat dan Cara Mendaftar Beasiswa Unggulan 2025
Advertisement

384 Wisatawan Tersengat Ubur-Ubur di Kawasan Pantai Parangtritis Selama Liburan Sekolah
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Diperiksa dari Pagi hingga Malam, Nadiem Makarim Belum Ditetapkan Tersangka, Ini Alasan Kejagung
- Kepala BNN Larang Anggotanya Tangkap Pengguna Narkoba
- Indonesia akan Beli Energi AS Senilai 15 Miliar Dolar dan 50 Jet Boeing
- Daftar Beras Premium Diduga Oplosan, Mulai Dari Sania Hingga Sentra Ramos
- Syarat dan Cara Mendaftar Beasiswa Unggulan 2025
- Alasan Kejagung Belum Tetapkan Nadiem Makariem Jadi Tersangka Kasus Korupsi Chromebook di Kemendikbudristek
- Siap-siap, Indonesia akan Dibanjiri Produk AS, Usai Trump Berlakukan Tarif Impor 19 Persen
Advertisement
Advertisement