Advertisement
Profil Ray Dalio, yang Dikabarkan Batal Jadi Penasihat Danantara

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ray Dalio dikabarkan batal menjadi penasihat untuk lembaga sovereign wealth fund Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Kabar tersebut muncul hanya dua bulan setelah Pemerintah Indonesia mengumumkan keterlibatan miliarder AS tersebut sebagai dewan penasihat Danantara.
Advertisement
BACA JUGA: CEO Danantara Ketemu Bos Boeing
Bloomberg, Rabu (28/5/2025) mengungkapkan, informasi dari sumber-sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sedang membahas masalah pribadi, pendiri Bridgewater Associates itu memilih untuk tidak menjadi anggota dewan penasihat Danantara.
Padahal, Danantara secara terbuka telah mengumumkan pengangkatannya bersama dengan empat pemimpin bisnis dan politik terkemuka lainnya pada Maret tahun ini.
Adapun, alasannya penolakan Dalio untuk masuk ke Danantara hingga saat ini belum terungkap dengan jelas.
Lalu, siapa Ray Dalio?
Disarikan dari berbagai sumber, Ray Dalio adalah pendiri dana lindung nilai atau hedge fund terbesar di dunia, yaitu Bridgewater Associates di apartemennya di Connecticut, Amerika Serikat, pada 1975.
Lembaga tersebut mengelola dana sebesar US$ 124 miliar atau sekitar Rp 1.984 triliun (asumsi kurs Rp 16.000 per dolar AS).
Ray Dalio menempuh pendidikan tinggi hingga meraih gelar sarjana seni atau sains dari Long Island University, Amerika Serikat.
Dia kemudian melanjutkan studi hingga mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) dari Harvard Business School.
Forbes mengungkapkan, Dalio lahir di tengah lingkungan kelas menengah di Long Island dan mulai bermain pasar ketika memasuki usia remaja, tepatnya 12 tahun.
Kala itu, dia mendapatkan berbagai pengetahuan seputar bisnis dari para pemain golf yang menjadi caddy-nya, sehingga mulai meluncurkan Bridgewater Associates ketika tamat dari Harvard Business School.
Bridgewater menyatakan, Dalio telah menjalankan bisnisnya selama hampir setengah abad atau 47 tahun.
Dalio juga berhasil membangun Bridgewater Associates sebagai perusahaan dana lindung terkemuka dan terbesar di dunia, serta perusahaan swasta paling penting kelima di Amerika Serikat menurut Majalah Fortune.
Namun, pada 2017, Dalio mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Bridgewater Associates.
Di tahun yang sama, dia merilis buku berjudul Principles: Life & Work, yang menjadi buku paling laris New York times. Selain itu, dia juga menerbitkan dua buku lainnya, yaitu Principles for Dealing with the Changing World Order dan Principles for Navigating Big Debt Crises.
Sejak 2022, Dalio memutuskan untuk pensiun sebagai koordinator pelaksana di bidang investasi atau co-Chief Investment Officer (co-CIO), menyelesaikan masa transisi kendali mayoritas ke dewan direksi.
Bridgewater Associates sendiri dikenal dengan budaya "transparansi radikal", termasuk mendorong kebebasan berpendapat.
Adapun Forbes memperkirakan kekayaan Ray Dalio sebesar US$ 14 miliar, sehingga menjadikannya sebagai orang terkaya ke-124 di dunia pada periode 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
- Ratusan Siswa di Garut Diduga Keracunan Makanan MBG
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
Advertisement
Advertisement