Advertisement

Profil Ray Dalio, yang Dikabarkan Batal Jadi Penasihat Danantara

Jumali
Rabu, 28 Mei 2025 - 14:17 WIB
Jumali
Profil Ray Dalio, yang Dikabarkan Batal Jadi Penasihat Danantara youtube Sekretariat Presiden

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Ray Dalio dikabarkan batal menjadi penasihat untuk lembaga sovereign wealth fund Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Kabar tersebut muncul hanya dua bulan setelah Pemerintah Indonesia mengumumkan keterlibatan miliarder AS tersebut sebagai dewan penasihat Danantara.

Advertisement

BACA JUGA: CEO Danantara Ketemu Bos Boeing

Bloomberg, Rabu (28/5/2025) mengungkapkan, informasi dari sumber-sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sedang membahas masalah pribadi, pendiri Bridgewater Associates itu memilih untuk tidak menjadi anggota dewan penasihat Danantara.

Padahal, Danantara secara terbuka telah mengumumkan pengangkatannya bersama dengan empat pemimpin bisnis dan politik terkemuka lainnya pada Maret tahun ini.

Adapun, alasannya penolakan Dalio untuk masuk ke Danantara hingga saat ini belum terungkap dengan jelas.

Lalu, siapa Ray Dalio?

Disarikan dari berbagai sumber, Ray Dalio adalah pendiri dana lindung nilai atau hedge fund terbesar di dunia, yaitu Bridgewater Associates di apartemennya di Connecticut, Amerika Serikat, pada 1975.

Lembaga tersebut mengelola dana sebesar US$ 124 miliar atau sekitar Rp 1.984 triliun (asumsi kurs Rp 16.000 per dolar AS).

Ray Dalio menempuh pendidikan tinggi hingga meraih gelar sarjana seni atau sains dari Long Island University, Amerika Serikat.

Dia kemudian melanjutkan studi hingga mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) dari Harvard Business School.

Forbes mengungkapkan, Dalio lahir di tengah lingkungan kelas menengah di Long Island dan mulai bermain pasar ketika memasuki usia remaja, tepatnya 12 tahun.

Kala itu, dia mendapatkan berbagai pengetahuan seputar bisnis dari para pemain golf yang menjadi caddy-nya, sehingga mulai meluncurkan Bridgewater Associates ketika tamat dari Harvard Business School.

Bridgewater menyatakan, Dalio telah menjalankan bisnisnya selama hampir setengah abad atau 47 tahun.

Dalio juga berhasil membangun Bridgewater Associates sebagai perusahaan dana lindung terkemuka dan terbesar di dunia, serta perusahaan swasta paling penting kelima di Amerika Serikat menurut Majalah Fortune.

Namun, pada 2017, Dalio mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Bridgewater Associates.

Di tahun yang sama, dia merilis buku berjudul Principles: Life & Work, yang menjadi buku paling laris New York times. Selain itu, dia juga menerbitkan dua buku lainnya, yaitu Principles for Dealing with the Changing World Order dan Principles for Navigating Big Debt Crises.

Sejak 2022, Dalio memutuskan untuk pensiun sebagai koordinator pelaksana di bidang investasi atau co-Chief Investment Officer (co-CIO), menyelesaikan masa transisi kendali mayoritas ke dewan direksi.

Bridgewater Associates sendiri dikenal dengan budaya "transparansi radikal", termasuk mendorong kebebasan berpendapat.

Adapun Forbes memperkirakan kekayaan Ray Dalio sebesar US$ 14 miliar, sehingga menjadikannya sebagai orang terkaya ke-124 di dunia pada periode 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jogja Jadi Salah Satu Tujuan Favorit Wisatawan Saat Libur Panjang Pekan Ini

Jogja
| Kamis, 29 Mei 2025, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat Liburan di Jogja untuk Keluarga

Wisata
| Kamis, 29 Mei 2025, 15:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement