Advertisement
Teknologi AI Berkembang Pesat, Butuh Regulasi untuk Hindari Dampak Negatif

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Artificial Intelligence (AI) ata kecerdasan buatan saat ini berkembang pesat dengan banyaknya platform bermunculan. Perkembangan teknologi ini di satu sisi sangat membantu pekerjaan namun di sisi lain ada dampak negatif yang ditimbulkan. Oleh karena itu perlu adanya regulasi terkait AI agar pemanfaatannya digunakan dengan benar.
Pentingnya regulasi terkait AI ini dibahas dalam diskusi publik bertajuk AI Untuk Masa Depan Jogja: Teknologi untuk Keadilan, Kesejahteraan dan Inklusi di Kantor DPD, Senin (19/5/2025). Kegiatan itu diikuti para pemuda dari wilayah DIY serta dinas terkait.
Advertisement
Teknologi AI sangat berkembang sangat cepat. Bermunculan platform baru yang memudahkan berbagai aktivitas. Salah satu mencari informasi hingga mengerjakan berbagai tulisan. Kenyataan ini jika tidak diatur dengan regulasi maka dikhawatirkan akan memicu dampak negatif.
BACA JUGA: Balita di Sleman Harus Jalani Operasi karena Kekerasan Ibu Tiri, Polisi Tangkap Pelaku
"Sebenarnya regulasi terkait AI ini sudah diinisiasi oleh Komdigi, tetapi tentu ini menjadi PR bagaimana legislator dan kami di DPD agar mendorong terbentuknya UU tentang AI," katanya.
Menurutnya AI penting untuk diatur karena secara perlahan akan menjadi bagian yang tak terpisahkan tengah masyarakat. Ia siap untuk mengawal sampai diterbitkanya regulasi terkait AI.
"Tentu selain dampak positif pasti akan ada dampak negatif. Nah untuk meminimalkan dampak negatif maka harus ada payung hukumnya supaya tidak semakin banyak dampaknya," katanya.
Ia menambahkan, selain regulasi, edukasi terkait pemanfaatan AI juga perlu dilakukan khususnya kepada generasi muda. Tujuannya agar para pemuda tidak salah dalam memanfaatkan teknologi AI. "Sehingga pada diskusi kali juga banyak menghadirkan anak muda," ujarnya.
Sekda DIY Beny Suharsono mengapresiasi pelaksanaan diskusi tersebut. Menurutnya AI saat ini berkembang pesat dan memang harus direspons sedemikian rupa untuk meminimalkan dampak negatif.
"Menurut kami ini kolaborasi yang efektif dengan melibatkan berbagai pihak, bagaimana agar AI bisa digunakan dengan benar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Diskon 50 Persen Harga Tiket Kapal Laut Berlaku hingga 31 Juli 2025
- Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta Dijadwalkan Diperiksa KPK Besok Kamis
- Uang Rp11,8 triliun yang Disita Kejagung dari Perkara Korupsi Minyak Goreng Berasal dari 5 Korporasi Wilmar
- Bapanas: Beras SPHP Naik, Cabai Merah Turun
- 4 Pulau yang Disengketakan Resmi Milik Aceh, Bobby Nasution Minta Masyarakat Tidak Terhasut
Advertisement

Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja, Sleman, Kulonprogo, dan Gunungkidul hari Ini 19 Juni 2025
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Donald Trump Minta Iran Menyerah Tanpa Syarat
- Bapanas: Beras SPHP Naik, Cabai Merah Turun
- Donald Trump Tak Sabar, Beri Ultimatum Iran untuk Menyerah Tanpa Syarat
- Duh, Enam Gunung di Indonesia Kompak Erupsi Hari Ini
- Iran Siap Serang Pangkalan AS di Timur Tengah, Apabila Ikut Campur dan Bantu Israel
- Uang Rp11,8 triliun yang Disita Kejagung dari Perkara Korupsi Minyak Goreng Berasal dari 5 Korporasi Wilmar
- Israel Telah Habiskan Belasan Triliun untuk Hadang Rudal dari Iran
Advertisement
Advertisement