Advertisement
Alami Luka Serius Akibat Jeratan, Harimau Sumatera Bakal Diamputasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAMBI—Seekor Harimau Sumatera (Phantera tigris Sumaterae) jenis kelamin jantan yang terperangkap jerat di dalam kawasan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Bungo Pandan, Desa Suo-Suo, Kecamatan Masumai, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, salah satu kakinya terancam diamputasi.
"Lukanya cukup serius dan sudah terinfeksi, karena sudah terjerat selama 3-4 hari dan ketika dibawa ke tempat perawatan kondisi harimau berusia enam tahun itu sedang demam tinggi," kata Kepala BKSDA Jambi Agung Nugroho di Jambi, Rabu.
Advertisement
BACA JUGA: Hercules Jadi Sapi Kurban Presiden Prabowo, Kebanggaan Warga Brosot Kulonprogo
Ia mengatakan, lilitan jerat sampai menembus tulang kaki sebelah kiri bagian depan. Akibatnya aliran darah terhenti menyebabkan jari-jari kaki satwa dilindungi tersebut putus dan penyelamatan harimau berlangsung dramatis, harus menggunakan alat berat untuk membuka celah semak-semak, tempat harimau terperangkap jerat. Setelah dibersihkan dengan alat berat, petugas lapangan baru bisa menembakkan bius ke tubuh harimau tersebut.
Agung menyebutkan, setelah dokter melakukan pemeriksaan awal, harimau jantan itu langsung dibawa ke Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi. Saat ini, dokter dan petugas medis BKSDA Jambi tengah berupaya melakukan penanganan, agar infeksi tidak parah dan memperburuk terhadap kualitas kesehatan harimau.
Opsi amputasi sangat terbuka, namun dokter sedang melakukan upaya agar kemungkinan buruk itu tidak terjadi. Jika harus dilakukan amputasi, tentu harimau akan kesulitan untuk bisa bertahan di alam liar, apalagi individu jantan yang secara alami sangat teritorial.
"Kita berusaha agar harimau tetap bisa survive dan keluar dari zona kritis, meskipun kemungkinan untuk kembali normal akan sulit," katanya.
Saat ini populasi harimau Sumatera di alam liar jumlahnya terus mengalami penurunan akibat penyempitan habitat dan konflik dengan manusia. Penetapan status harimau menjadi satwa dilindungi karena statusnya terancam punah, belum berhasil menghentikan kasus-kasus kematian harimau.
BACA JUGA: Warga Lendah Kulonprogo Digegerkan dengan Penemuan Jasad Bayi
Menurut data BKSDA Jambi 2024, populasi harimau tersisa 183 ekor, dari jumlah itu tersebar di Taman Nasional Kerinci Seblat sekitar 150 ekor, Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) ada 25 ekor dan sisanya di tempat lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Giorgio Armani, Perancang Busana Ternama Italia Meninggal Dunia
- Mentan Klaim Beras SPHP akan Banjiri Pasar Tradisional Hingga Ritel Modern
- Polisi Tetapkan 43 Tersangka Aksi Anarkis dalam Demo di Jakarta
- Provokator Penjarahan di Rumah Uya Kuya Ditangkap Polisi
- Kopdes Bisa Jadi Pangkalan LPG hingga Salurkan Pupuk
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, 5 September 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pria Ini Dipukuli Penonton Karena Nekat Masturbasi di Konser Korn
- Sejumlah Fakta di Sidang Oknum Brimob Pelindas Affan Kurniawan
- BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Dilanda Hujan dan Petir Hari Ini
- Korban Helikopter Jatuh di Kalsel Dibawa ke RS Bhayangkara Lewat Jalan Darat
- Gempa Parigi Moutong M4,7 Terasa Hingga Palu Tak Berpotensi Tsunami
- Evakuasi Korban Helikopter Jatuh di Kalsel, SAR Kirim 60 Personel SRU Darat
- Ahmad Sahroni Diganti Rusdi Masse Mappasessu, Berikut Profilnya
Advertisement
Advertisement