Advertisement

Menko Airlangga: Indonesia Berencana Impor Gas Alam dari Amerika Serikat

Newswire
Senin, 05 Mei 2025 - 18:17 WIB
Sunartono
Menko Airlangga: Indonesia Berencana Impor Gas Alam dari Amerika Serikat Ilustrasi gas alam cair atau LNG. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pembahasan soal rencana Pemerintah Indonesia untuk mengimpor gas alam atau liquefied natural gas (LNG) dari Amerika Serikat (AS) masih tahap negosiasi awal.

Rencana tersebut menjadi bagian dari upaya negosiasi tarif resiprokal dengan AS yang saat ini sedang berjalan. "Terkait dengan pembicaraan (impor LNG) dengan Amerika, baru pembicaraan awal dan detailnya tentu masih berproses jadi ini masih panjang," kata Airlangga, Senin (5/5/2025).

Advertisement

BACA JUGA: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Hilirisasi Gas Bumi, Tekagama Gelar Talkshow

Airlangga menuturkan pemerintah Indonesia dan pemerintah AS masih dalam tahap pembahasan teknis soal negosiasi tarif. Selain LNG, Indonesia juga sedang mempertimbangkan peningkatan impor berbagai komoditas dari AS, mulai dari produk energi seperti LPG, minyak mentah, hingga produk pertanian.

Menko menuturkan kedua negara juga membahas kerja sama di bidang pengelolaan mineral kritis. Isu tersebut menjadi bagian dari pembicaraan antara kedua negara. "Khusus untuk tadi, dengan Amerika pun kritikal mineral ada pembahasan," katanya.

Sebelumnya, seluruh proposal dan pendekatan Indonesia dalam proses perundingan mengacu pada strategi untuk melindungi kepentingan nasional di berbagai sektor strategis.

“Tawaran Indonesia kepada Amerika Serikat untuk mewujudkan kerja sama perdagangan yang adil, fair and square, sepenuhnya mengacu kepada kepentingan nasional dan dirancang untuk menjaga perimbangan (manfaat) setidaknya pada lima manfaat,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers Perkembangan Lanjutan Negosiasi Dagang Indonesia-Amerika Serikat secara daring, Jumat (25/4/2025).

BACA JUGA: Tekan Impor, Pembangunan Jargas Bakal Dikebut

Adapun lima manfaat utama yang dimaksud yakni menjaga ketahanan energi nasional, memperjuangkan akses pasar ekspor, mendorong kemudahan berusaha lewat deregulasi, membangun rantai pasok industri strategis termasuk mineral kritis, serta memperluas akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk di sektor kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan. Tim delegasi Indonesia telah melakukan berbagai pertemuan intensif dengan sejumlah pejabat tinggi AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Buka Musda Golkar DIY, Bahlil Minta Ketua Terpilih Segera Konsolidasi hingga Tingkat Desa

Jogja
| Minggu, 18 Mei 2025, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul

Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement