Advertisement
Kredit Macet Pinjol Capai Rp2 Triliun per Desember 2024

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Outstanding kredit macet dari penyelenggara fintech P2P lending atau pinjaman online per akhir 2024 bertambah dibanding pinjaman macet per akhir 2023.
Berdasarkan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding pinjaman macet lebih dari 90 hari per Desember 2024 tercatat sebesar Rp2,01 triliun, meningkat 14,8% year on year (YoY) dibanding Rp1,75 triliun. Apabila dibedah, pinjaman macet sebesar Rp2,01 triliun tesebut terdiri dari pinjaman macet dari perseorangan sebesar Rp1,50 triliun atau mencapai 75% dari total pinjaman macet.
Advertisement
Angka tersebut tumbuh 15% YoY. Sisanya, sebesar Rp508,53 miliar atau 25% merupakan pinjaman macet dari badan usaha. Pinjaman macet dari badan usaha ini tumbuh 14,6% YoY dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Bila dirinci lagi, pinjaman macet dari perorangan tersebut terdiri dari pinjaman dari peminjam laki-laki sebesar Rp775,85 miliar dan pinjaman macet dari peminjam perempuan sebesar Rp723,36 miliar.
BACA JUGA : Melindungi Konsumen, LKY Lucurkan Buku Cerdas Mengelola Pinjaman Online
Sementara bila diklasifikasi berdasarkan usia, pinjaman macet perorangan dikontribusikan terbesar dari peminjam berusia 19-34 tahun dengan nominal pinjaman macet sebesar Rp779,73 miliar. Urutan kedua peminjam berusia 35-54 tahun dengan pinjaman macet mencapai Rp621,97 miliar.
Sisanya, pinjaman macet perorangan dikontribusikan oleh peminjam berusia di atas dari 54 tahun sebesar Rp94,87 miliar, kemudian peminjam berusia kurang dari 19 tahun menyumbang pinjaman macet sebesar Rp2,65 miliar. Jika ditinjau dari peningkatan terbesar, pinjaman macet dari peminjam berusia di atas 54 tahun tumbuh 104% YoY dibanding periode yang sama di 2023 sebesar Rp46,31 miliar.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman menjabarkan per Desember 2024 masih ada 22 perusahaan penyeleggara P2P lending yang memiliki kredit macet atau TWP90 di atas 5%.
"Jumlahnya meningkat satu entitas penyelenggara Pindar dibandingkan periode bulan November 2024," kata Agusman dalam keterangan tertulis.
Atas penyelenggara P2P lending yang punya masalah pada kredit macet tersebut, Agusman menjelaskan bahwa OJK terus melakukan monitoring kualitas pendanaan industri P2P lending. "Adapun faktor yang mempengaruhi rasio TWP90 antara lain kualitas credit scoring Penerima Dana [borrower] dan proses collection pinjaman yang dilakukan oleh Penyelenggara," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tiga Tewas, Delapan Lainnya Terluka Pada Penembakan Massal di Brooklyn
- PDIP Dinilai Terbiasa Hidup di Dua Alam
- Meski Bebas Bersyarat, Setnov Wajib Lapor hingga 2029
- Puluhan Mahasiswa Asing Ikuti Upacara HUT ke-80 RI di Kampus Universitas Brawijaya
- HUT Ke-80 RI, Google Doodle Tampilkan Tradisi Pacu Jalur
Advertisement

Jadwal KA Bandara YIA dan KA Bandara YIA Xpress, Senin 18 Agustus 2025
Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso
- Warga Antusias Manfaatkan Tarif KRL Rp80
- Tak Digelar di IKN, Peringatan HUT RI ke-80 di Jakarta Dimeriahkan 1.000 Penari
- Pelaku Pencurian Modus Ganjal ATM Ditangkap
- Warga Padati Patung Kuda Jelang Peringatan HUT RI ke-80
- Mayoritas Wilayah Diguyur Hujan di Hari Merdeka
- Mayat Pria Ditemukan di Reservoir Sriranda Kota Semarang
Advertisement
Advertisement