Advertisement
Perayaan Hari Valentine di Lima Negara Ini Dilarang, Berikut Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Valentine's Day yang jatuh pada 14 Februari biasanya menjadi momen untuk mengekspresikan kasih sayang dan kerap dirayakan di sejumlah negara. Namun dengan alasan tertentu, beberapa negara melarang rakyatnya untuk merayakan Hari Valentine.
Laranga merayakan Hari Valentine itu biasanya dari segi agama maupun budaya. Di beberapa negara dengan mayoritas penduduk Muslim, perayaan ini dianggap bertentangan dengan ajaran Islam dan tradisi setempat.
Advertisement
Valentine dianggap bukan bagian dari budaya Islam, sehingga dirayakan secara luas dapat menimbulkan pergeseran nilai di masyarakat. Oleh karena itu, larangan sering kali diberlakukan untuk mencegah pengaruh budaya asing yang dinilai tidak sesuai.
Selain faktor agama, beberapa negara juga melarang Hari Valentine demi menjaga moral masyarakat. Mereka khawatir perayaan ini mendorong perilaku yang bertentangan dengan norma sosial dan adat yang sudah lama dijaga.
Berikut adalah beberapa negara yang diketahui secara tegas melarang perayaan Hari Valentine.
6 Negara yang melarang perayaan Hari Valentine
1. Iran
Pada tahun 2011, pemerintah Iran secara resmi melarang produksi dan distribusi barang-barang yang berkaitan dengan Hari Valentine. Larangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa perayaan tersebut merupakan pengaruh budaya Barat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang dianut di negara tersebut.
Sebagai alternatif, Iran memiliki tradisi kuno bernama Mehregan yang dirayakan sebelum masuknya Islam, yang menekankan pada persahabatan dan kasih sayang.
2. Arab Saudi
Di Arab Saudi, perayaan Hari Valentine dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Sebelum tahun 2016, pemerintah secara ketat melarang penjualan barang-barang yang berhubungan dengan Valentine, seperti bunga mawar merah dan pernak-pernik berwarna merah. Pemilik toko yang melanggar larangan ini berisiko menghadapi tindakan hukum.
3. Pakistan
Pada tahun 2017, pemerintah Pakistan melarang perayaan Hari Valentine di tempat umum dan melarang media untuk meliput acara terkait. Larangan ini didasarkan pada anggapan bahwa perayaan tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam dan budaya setempat. Meskipun demikian, perayaan Hari Valentine tetap populer di kalangan generasi muda Pakistan.
BACA JUGA: Kumpulan Ucapan Valentine untuk Orang-Orang Tercinta
4. Uzbekistan
Pada tahun 2012, Uzbekistan mulai melarang perayaan Hari Valentine. Pemerintah setempat menganggap perayaan ini sebagai tradisi Barat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan budaya lokal. Sebagai gantinya, mereka mendorong perayaan hari-hari yang lebih relevan dengan warisan budaya Uzbekistan.
5. Malaysia
Sejak tahun 2005, otoritas Islam di Malaysia telah mengeluarkan fatwa yang melarang perayaan Hari Valentine, menganggapnya sebagai perayaan yang dapat membawa dampak negatif. Pada tahun 2011, pihak berwenang melakukan penangkapan terhadap pasangan Muslim yang merayakan Valentine di hotel-hotel di Selangor dan Kuala Lumpur.
6. Indonesia
Di Indonesia, meskipun tidak ada larangan resmi secara nasional, beberapa daerah khususnya di Aceh menentang perayaan Hari Valentine. Mereka berpendapat bahwa perayaan tersebut tidak sesuai dengan budaya dan ajaran Islam.
Beberapa pemerintah daerah dan institusi pendidikan mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, khususnya generasi muda, untuk tidak merayakan Hari Valentine.
Larangan-larangan tersebut mencerminkan upaya pemerintah dan otoritas setempat untuk menjaga nilai-nilai agama dan budaya dari pengaruh luar yang dianggap tidak sesuai.
Mereka menilai bahwa perayaan Hari Valentine bisa bertentangan dengan norma yang telah lama dijaga, sehingga berbagai aturan diterapkan untuk membatasi atau melarang perayaannya.
Meskipun demikian, di era globalisasi saat ini, Hari Valentine tetap mendapat tempat di hati sebagian masyarakat di negara-negara tersebut. Pengaruh media sosial dan budaya populer membuat generasi muda tetap merayakannya, meski dengan cara yang lebih terbatas atau secara sembunyi-sembunyi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Waspada Potensi Hujan Sedang hingga Lebat saat Mudik Lebaran 2025
- Kemenag Buka Beasiswa Indonesia Bangkit untuk Kuliah S1-S3, Ini Syarat dan Link Pendaftarannya
- Kemenag Gelar Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H pada 29 Maret
- Jumlah Kendaraan yang Melintas di Tol Cipali Naik 40,6 Persen
- Kasus Teror Media Massa, Kapolri Perintahkan Kabareskrim Selidiki Lebih Lanjut
Advertisement

Senin Mulai Puncak Arus Mudik, Warga Sekitar Exit Tol Tamanmartani Diminta Bantu Pemudik
Advertisement

Upacara Tawur Agung Digelar di Candi Prambanan, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- Anggota DPR Komisi III Minta Polisi Lebih Humanis Mengatasi Demonstran
- Vatikan Sebut Paus Fransiskus Perlu Waktu Panjang untuk Pulihkan Kemampuan Bicara
- Volume Lalu Lintas di Gerbang Tol Transjawa Meningkat
- PMI Upayakan Stok Darah Terjaga Saat Libur Lebaran
- Israel Serang Lebanon Selatan Mengaku untuk Mencegah Roket, Gencatan Senjata Terancam
- Kementerian HAM Usulkan Penghapusan SKCK kepada Kapolri
- Ifan Seventeen Siap Mundur Jika Gagal Pimpin PFN dan Melakukan Perbaikan
Advertisement
Advertisement