Advertisement
Kontributor Program MBG Diusulkan Terima Keringanan Pajak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Beberapa waktu terakhir, muncul berbagai usulan pendanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis. Terbaru, masyarakat yang membantu Program Makan Bergizi Gratis diusulkan mendapatkan insentif keringanan pajak.
Usulan tersebut disampaikan oleh pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) Hendri Satrio alias Hensat yang merespons Ketua DPD RI Sultan Najamuddin saat merekomendasikan pendanaan program makan bergizi gratis (MBG) bersumber dari zakat.
Advertisement
Hensat menilai keterlibatan masyarakat dalam pendanaan program MBG merupakan ide yang baik. Apalagi, sambungnya, tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia sangat tinggi berdasarkan temuan Lembaga Survei KedaiKOPI.
Analisis komunikasi politik itu pun mengusulkan masyarakat yang mau membantu program MBG mendapatkan semacam imbalan seperti keringanan pajak. “Itu kan juga keren tuh, kan demi membantu pemerintah,” kata Hensat, Minggu (19/1/2024).
Sejumlah pakar menyampaikan pro dan kontra dari usulan tersebut. Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin misalnya, yang melihat pemerintah membutuhkan dukungan terkait pendanaan MBG.
Oleh sebab itu, dia menilai dukungan dari masyarakat atau pihak swasta sangat diperlukan. Dia mencontohkan praktik di Malaysia dan Singapura, yang mana perusahaan-perusahaan aktif mempromosikan citra negara mendapatkan keringanan pajak. "Sisi negatifnya, ini akan membuat kebijakan perpajakan kita yang sudah sangat rumit akan semakin rumit karena penuh dengan pendekatan diskresi," ujar Wijayanto.
Sejalan, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Tri Astuti melihat usulan tersebut seperti pisau bermata dua, yakni di satu sisi bisa membantu meringankan beban pemerintah, tetapi di sisi lain malah membebani pemerintah. "Plusnya, pemerintah diringankan bebannya karena pendanaannya tidak hanya dari APBN. Minusnya penerimaan negara dari sisi pajak berkurang jika swasta yang bantu program MBG diberikan insentif pajak," kata Esther.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah melihat sebaiknya program MBG tidak melibatkan masyarakat. Jika program MBG turut dibiayai masyarakat maka terdapat risiko pertanggungjawaban.
Menurut Piter, MBG harus sepenuhnya dibiayai APBN. Tugas pemerintah, sambungnya, mencari sumber pembiayaan program itu sehingga jika tidak sanggup maka artinya MBG merupakan program yang memang belum bisa diterapkan. "Secara tata kelola ada resiko kalau program pemerintah dicampur-campur dengan bantuan masyarakat atau dengan zakat, dana pemerintah harus dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang ada berbeda dengan dana masyarakat atau zakat," ujar Piter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pelantikan Donald Trump, dari Suhu Terdingin hingga Deretan Tokoh Penting Sengaja Tak Diundang
- Kemenhub Fokus Pada Keselamatan Transportasi di Tahun 2025 yang Penuh Tantangan
- Klarifikasi Uya Kuya Usai Viral Ditegur Korban Kebakaran Los Angeles
- Gencatan Senjata Israel dan hamas Dimulai Siang Ini, Begini Kesepakatannya
- Peluru Nyasar Jatuh dari Atap Rumah Warga, Satu Orang Terluka
Advertisement
Jadwal Terbaru SIM Keliling Senin 20 Januari 2025 di Kulonprogo
Advertisement
Bali Masuk Urutan Dua Wisata Terbaik di Dunia Menurut TripAdvisor
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia dan AS Selesaikan Proses Pengalihan Utang Senilai Rp573 Miliar untuk Konservasi dan Perlindungan Terumbu Karang
- TNI Bongkar Pagar Bambu di Tangerang, KKP Tetap Lanjutkan Penyidikan
- Pengadilan Tolak Gugatan Ghufron Sirodj Terhadap Cak Imin dan PKB
- Truk Tangki BBM Meledak, 60 Orang Dilaporkan Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka
- Lebanon Mendesak Israel Mundur dari Wilayahnya
- Fasilitas Penyimpanan Baterai Lithium Terbesar di California AS Terbakar
- Sebagian Besar Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Hari Ini, Berikut Data dari BMKG
Advertisement
Advertisement