Advertisement
Gelar Ratas, Prabowo Bahas Isu Pangan, Pupuk hingga Transformasi Bulog

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, (26/11/2024).
Selain membahas berbagai isu strategis di sektor pangan, termasuk distribusi pupuk, neraca komoditas, Ratas digelar untuk membahas transformasi kelembagaan Perum Bulog.
Advertisement
BACA JUGA: Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS dari Lawatannya ke Inggris
Dalam keterangan pers usai rapat, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa keputusan penting telah diambil dalam rapat tersebut, salah satunya terkait perbaikan rantai distribusi pupuk yang selama ini dianggap terlalu panjang.
“Sudah disepakati nanti Perpres-nya itu diputuskan oleh Kementan (Kementerian Pertanian). Kementan langsung ke Pupuk Indonesia, Pupuk Indonesia langsung ke Gapoktan, pengecer, atau distribusi, sehingga rantai distribusinya menjadi sangat pendek,” ujar Zulkifli di komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu juga menyampaikan bahwa keputusan terkait neraca komoditas saat ini akan turut melibatkan Menteri Koordinator Bidang Pangan. Sebelumnya, neraca komoditas hanya diputuskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
"Nanti mengenai neraca komoditas ditambahkan satu kementerian yaitu menteri (koordinator) bidang ekonomi atau menteri koordinator bidang pangan. Itu saja kalimatnya dan sudah disetujui juga," kata dia.
Selain soal kebijakan, Zulhas juga menyampaikan kabar mengenai produksi dan stok pangan nasional. Produksi beras tahun 2025 diperkirakan mencapai 32 juta ton, sementara stok beras nasional hingga akhir Desember 2024 diproyeksikan mencapai lebih dari 8 juta ton, dengan hampir 2 juta ton dikelola oleh Bulog.
"Stok beras kita akhir Desember nanti ini akan dicatat sebagai stok tertinggi mungkin 5 tahun terakhir. Insya Allah mudah-mudahan tahun depan tidak ada impornya, tapi kalau impor pun sedikit," ucapnya.
Ratas tersebut juga membahas rencana transformasi kelembagaan Bulog. Presiden Prabowo mengarahkan agar Bulog dapat lebih optimal dalam mendukung swasembada pangan, khususnya dalam pembelian gabah dan jagung.
Selain itu, pemerintah juga akan menyusun kebijakan terkait penyuluh pertanian agar pengelolaannya lebih terkoordinasi di tingkat pusat.
Sedangkan terkait infrastruktur irigasi, Presiden Prabowo telah menginstruksikan jajarannya agar aturan tanggung jawab irigasi yang selama ini terbagi antara pemerintah daerah dan pusat dapat ditinjau kembali.
"Ini nanti akan kita lihat Perpres-nya sehingga irigasi itu nanti bisa diputuskan oleh Kementan,walaupun nanti yang mengerjakan adalah Menteri PU," pungkas Zulhas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement
Masuki Musim Tanam Palawija Saat Kemarau Basah, Petani Kulonprogo Siapkan Parit
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Pisahkan Pemilu dan Pilkada Berbuntut Usulan Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Daerah
- Objek Diduga Bangkai Kapal Tunu Pratama Jaya Ditemukan Tim SAR
- Sekolah Rakyat di Jawa Tengah Diperkirakan Menampung 1.075 Siswa
- Pemerintah Daerah Didorong Membangun Jalan dengan Aspal Plastik
- Keberangkatan 29 Calon Pekerja Migran Ilegal Hendak ke Timur Tengah Digagalkan di Bandara Kertajati
- Pemerintah Diminta Memperhatikan Pemerataan Anggaran Pendidikan
- LaNyalla Bicara Soal 66 Tahun Dekrit Presiden
Advertisement
Advertisement