Serangan Teroris di Turki Tewaskan Lima Orang dan 22 Lainnya Luka-luka
Advertisement
Harianjogja.com, ANKARA—Sebanyak lima orang tewas dan 22 lainnya luka-luka dalam serangan teroris di kantor pusat Turkish Aerospace Industries. Pelaku diduga dua orang. Para saksi mengatakan mereka mendengar suara tembakan dan ledakan.
Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengatakan kedua penyerang tewas setelah serangan itu, seraya menambahkan dua dari yang terluka berada dalam kondisi kritis. Penyiar TV menunjukkan rekaman penyerang bersenjata memasuki gedung TUSAS di dekat Ankara.
Advertisement
"Dua teroris dinetralkan dalam serangan teror di lokasi TUSAS Ankara Kahramankazan," kata Yerlikaya.
"Sayangnya, kami memiliki lima martir dan 22 orang terluka dalam serangan itu. Tiga dari yang terluka sudah dipulangkan dari rumah sakit, 19 dari mereka masih dalam perawatan," katanya.
Yerlikaya mengatakan para pelaku "sangat mungkin" adalah anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
"Gaya aksi tersebut menunjukkan bahwa sangat mungkin PKK yang melakukan serangan tersebut. Setelah identifikasi selesai dan bukti lainnya menjadi lebih jelas, kami akan berbagi informasi yang lebih konkret dengan Anda," katanya.
Angkatan udara Turki melakukan serangan udara di Irak utara dan Suriah utara dan menghancurkan 32 target PKK, kata kementerian pertahanan pada Rabu malam, seraya menambahkan bahwa banyak anggota PKK tewas.
BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Al Qaeda di Gorontalo
Item 1 dari 8 Pemandangan umum pintu masuk kantor pusat perusahaan penerbangan Turki TUSAS, tempat tiga orang tewas dan lima lainnya terluka dalam sebuah serangan, dekat Kahramankazan, sebuah kota di ibu kota Turki, Ankara, 23 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
Jaksa telah memulai penyelidikan, Anadolu Agency yang dikelola negara melaporkan.
Presiden Turki Tayyip Erdogan, bersama Vladimir Putin dari Rusia di sebuah konferensi BRICS di kota Kazan, Rusia, mengutuk serangan itu dan menerima belasungkawa Putin. NATO, Amerika Serikat, dan Uni Eropa juga mengutuk serangan itu.
Para saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa karyawan di dalam gedung telah dibawa ke tempat penampungan oleh pihak berwenang dan tidak seorang pun diizinkan meninggalkan gedung selama beberapa jam. Mereka mengatakan ledakan yang mereka dengar mungkin terjadi di pintu keluar yang berbeda saat karyawan meninggalkan kantor untuk hari itu.
Para saksi mata kemudian mengatakan evakuasi personel dari kampus TUSAS telah dimulai dan bus-bus diizinkan meninggalkan gedung karena operasi telah berakhir.
Penyiar menunjukkan gambar gerbang yang rusak dan rekaman baku tembak di tempat parkir, serta dua penyerang yang membawa senapan serbu dan ransel saat memasuki gedung. Ambulans dan helikopter kemudian tiba.
TUSAS adalah produsen kedirgantaraan terbesar di Turki, yang saat ini memproduksi pesawat latih, helikopter tempur dan sipil, serta mengembangkan jet tempur pertama dalam negeri negara itu, KAAN. Dimiliki oleh Yayasan Angkatan Bersenjata Turki dan pemerintah, perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 10.000 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Reuters
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Selama Agustus Oktober, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta Terbtkan Belasan Ribu Paspor
- Badan Geologi Kementerian ESDM Mendorong Seluruh Kawasan Bentang Karst di Indonesia Dilindungi
- KAI Angkut 344 Juta Penumpang Periode Januari-Oktober 2024
- Kemenpar Usulkan Tambahan Dana Rp2,2 Triliun di 2025, Ini Tujuannya
- Tiga Tol Akses ke IKN Dibuka Fungsional Mulai 2025, Belum Dikenakan Tarif
- Khawatir Muncul Serangan Udara, Italia Tutup Sementara Kedubesnya di Ukraina
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
Advertisement
Advertisement