Advertisement

7 Juta Liter Lebih Air Bersih Disalurkan ke Ratusan Ribu Warga Terdampak Kekeringan Di Jateng

Media Digital
Sabtu, 24 Agustus 2024 - 11:37 WIB
Arief Junianto
7 Juta Liter Lebih Air Bersih Disalurkan ke Ratusan Ribu Warga Terdampak Kekeringan Di Jateng Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. - Istimewa

Advertisement

SEMARANG—Sekitar 7.019.000  liter air bersih sudah disalurkan kepada 34.248 keluarga (113.931 jiwa) yang terdampak kekeringan di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Jumlah tersebut berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah  per 21 Agustus 2024. Ratusan ribu warga tersebut tersebar di 24 kabupaten/kota, 96 kecamatan, dan 208 desa.

Advertisement

Hingga Agustus 2024, sebanyak 32 pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan dan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meminta kepada semua bupati dan walikota di wilayahnya untuk mewaspadai kekeringan, mengingat sudah memasuki musim kemarau.

Kewaspadaan itu perlu lebih ditingkatkan untuk daerah-daerah yang memiliki riwayat kebakaran lahan, hutan, dan tempat pembuangan akhir (TPA).

"Kami sudah lakukan rapat kordinasi dan terus memantau perkembangan di masing-masing kabupaten/kota. Kami juga mengevaluasi kejadian-kejadian tahun lalu, jangan sampai terjadi kembali seperti kebakaran di TPA," kata Nana Sudjana melalui siaran pers yang diterima, Sabtu (24/2024).

Menurut Nana, secara teori tidak ada kebakaran yang tiba-tiba,  tetapi pasti ada penyebabnya. Untuk itu, bupati dan wali kota diminta untuk terus mengawasi dan menjaga TPA di tempatnya.

Dia mengaku akan terus menjalin koordinasi dengan bupati dan wali kota, terutama yang lokasi TPA-nya pernah terbakar.

Antisipasi kemarau dan kekeringan juga dilakukan dalam hal ketersediaan pangan. Sejauh ini, Jawa Tengah sebagai penumpu pangan nasional telah mendapatkan bantuan pompanisasi dan irigasi perpompaan untuk lahan pertanian. "Program ini sudah dan sedang berjalan. Kita harapkan hasilnya  akan lebih baik. Masyarakat tetap bisa menanam pada musim kemarau," katanya.

Sejauh ini, lanjut Nana, memang sudah ada daerah yang menyatakan siaga kekeringan. Bahkan sudah ada daerah yang meminta suplai air bersih untuk masyarakat.

Pemprov Jateng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng juga sudah melakukan pemetaan lokasi-lokasi rawan. Termasuk menyiagakan personel dan dropping air bersih dengan koordinasi kabupaten/kota.

"Selama ini pun kami sudah berupaya mencari sumber air. Ada program SPAM dengan mencari sumber air dan mendistribusikan ke masyarakat," jelasnya.

Upaya lain dalam mengantisipasi musim kemarau dan kekeringan adalah kolaborasi dengan perusahaan melalui program corporate social responsibility (CSR). Selain itu, juga  menyiapkan modifikasi cuaca dengan bantuan BNPB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tanaman Cabai di Galur Terserang Hama, Dinas Pertanian Kulonprogo Lakukan Ini

Kulonprogo
| Senin, 16 September 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement