Advertisement
Indonesia Berharap Dukungan Belanda untuk Proyek Tanggul Laut Raksasa

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Indonesia menyatakan harapannya akan dukungan dan keahlian Belanda untuk merealisasikan proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall di sepanjang 500 kilometer di garis pantai utara Jawa, yang diperkirakan membutuhkan biaya 80 miliar dolar AS.
BACA JUGA: Proyek Tanggul Laut Tetap Dijalankan
Advertisement
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan bahwa Belanda memiliki rekam jejak yang telah terbukti selama lebih dari lima abad dalam pengelolaan tanggul, perencanaan delta atau delta plan, serta kemitraan publik-swasta di bidang pembiayaan infrastruktur air.
“Proyek ini lebih dari sekadar pertahanan terhadap banjir dan penurunan tanah. Ini adalah undangan untuk menciptakan koridor pertumbuhan Indonesia berikutnya," ujar Anindya dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri Belanda Michiel Sweers dan misi ekonomi Belanda di Jakarta, Senin (16/6/2025).
“Jadi, saya percaya bahwa kerja sama dalam hal ini, yang saya yakin telah didiskusikan secara G2G (government-to-government), akan menjadi tonggak yang sangat besar,” katanya menambahkan.
Proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau yang sering disebut giant sea wall telah menjadi salah satu inisiatif strategis utama yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Gagasan ini bukan ide baru, tetapi kembali mendapatkan perhatian serius seiring dengan urgensi penanganan masalah pesisir di Indonesia, terutama di Pantai Utara Jawa (Pantura), yang rentan terhadap banjir rob dan dampak ekstrem perubahan iklim.
Dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JICC, Jakarta, Kamis (12/6), Presiden Prabowo menjelaskan bahwa proyek tanggul laut raksasa yang membentang sepanjang 500 kilometer di pantai utara Jawa, dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur itu membutuhkan biaya pembangunan sebesar 80 miliar dolar AS atau setara Rp1.297 triliun.
Prabowo menyatakan, pembangunan tanggul laut raksasa diperkirakan membutuhkan waktu hingga 20 tahun. Ia menambahkan bahwa dalam waktu dekat ia akan membentuk lembaga khusus Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa.
“Kalau sampai ke Jawa Timur mungkin membutuhkan waktu 20 tahun. Lima belas sampai dua puluh tahun. Tidak ada masalah. Ada pepatah kuno 'perjalanan 1.000 kilometer dimulai oleh satu langkah'. Kita akan segara mulai itu," kata Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement