Advertisement
Pabrik Amunisi Swasta Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi
Advertisement
Harianjogja.com, MALANG—Pabrik amunisi pertama milik swasta di Indonesia, PT Sapta Inti Perkasa diresmikan Jumat (14/6/2024). Pabrik amunisi ini beroperasi di Karang Ploso, Malang, Jawa Timur.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan kehadiran perusahaan amunisi tersebut berkontribusi dalam membangun kemandirian dan kekuatan pertahanan Indonesia.
Advertisement
"Tentu saja melalui industri pertahanan swasta yang mandiri, solid dan berdaya saing tinggi, Indonesia akan bisa berdaya saing" katanya dalam keterangan tertulisnya dikutip Minggu (16/6/2024).
Pabrik tersebut beroperasi di bawah pembinaan Kementerian Pertahanan RI. Hal itu sesuai dengan penetapan sebagai Industri Pertahanan Swasta dengan Nomor Surat: SP/14/IV/2020/DJPOT. Serta Pemberian Ijin Produksi dengan Nomor Surat: SIPROD/11/ V/2020/DJPOT.
PT Sapta Inti Perkasa berkomitmen menjadi lini produksi amunisi terintegrasi. Dari mulai awal proses penyediaan bahan baku (CoilStrip) CuZn28 dan CuZn10, BrassCup, pembuatan selongsong, proses asembling amunisi, quality control hingga packing proses.
Saat ini telah berhasil memproduksi brasscup dan selongsong kaliber 5,56 mm dan kaliber 9 mm. Untuk kaliber 5,56 mm ditarget 100 juta amunisi pertahun, sementara kaliber 9 mm yang kemudian akan ditingkatkan bertahap hingga mencapai 500 juta amunisi pertahun.
Menurut dia, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo, bahwa tidak hanya Indonesia yang membutuhkan peluru. Dunia saat ini juga kekurangan peluru.
BACA JUGA: Mantap, Hidupkan Laguna Pengklik, Pemuda di Srigading Bikin Wisata Kano
Sementara PINDAD baru mampu menyuplai sekitar 400-an juta amunisi. Padahal sebagaimana disampaikan Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden Terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto, kebutuhan amunisi nasional per tahun mencapai 5 miliar amunisi untuk menyuplai kebutuhan operasional dan cadangan institusi TNI.
"Karena itu melalui UU Cipta Kerja, pemerintah memberikan kesempatan kepada pelaku usaha swasta untuk memperkuat Industri Pertahanan Nasional. Sehingga kebutuhan amunisi bisa diperoleh dari industri dalam negeri, dan tidak terus menerus bergantung pada impor," jelasnya.
"Memastikan seluruh prosesnya dari tahap awal hingga akhir telah dijalankan sesuai ketentuan, sehingga kualitas produksinya terjamin dan tidak diragukan," katanya menegaskan.
Berdasarkan data BPS, di pertengahan tahun 2023 saja, Indonesia mengimpor senjata dan amunisi serta bagiannya sebesar 202,73 juta dolar AS atau setara Rp3,52 triliun.
Angka tersebut diperkirakan terus meningkat di tahun 2024 dan 2025. Jika nilai tersebut bisa dialihkan ke dalam negeri, akan memberikan multiplier effect economy yang besar bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- AHY Klaim Selamatkan Uang Negara Rp1,19 Triliun dari Kasus Mafia Tanah
- CEK FAKTA: Rumah Mewah Ketua MK Suhartoyo Roboh, Begini Faktanya!
- Ibadah Haji 2024, 234 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia
- Presiden Jokowi Minta Kemenkeu Masukkan Visi-Misi Prabowo dalam Rancangan APBN 2025
- Rute Kapal Pinisi ke IKN Segera Dibuka, Bisa Lihat Orangutan, Pesut, dan Bekantan
Advertisement
Jabatan Delapan Tahun Lurah di Gunungkidul Harus Berdampak pada Kesejahteraan Warga
Advertisement
Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit
Advertisement
Berita Populer
- Beromzet Miliaran Rupiah, Tiga Lokasi Judi Online Ini Digerebek Polisi
- Eks Menteri Pertanian SYL Sebut Dirinya Menteri Termiskin
- Truk Pengangkut BBM yang Terbakar Hebat di Tol Solo-Ngawi Berhasil Dipadamkan
- Ibadah Haji 2024, 234 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia
- Limosin Aurus, Mobil Mewah Hadiah Putin kepada Kim Jong Un, Bodi Tahan Peluru dan Ledakan
- Pencegahan Kejahatan Judi Online, BPK Minta Pemerintah Gencarkan Kampanye
- Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PDIP: Masih Bisa Dinego
Advertisement
Advertisement