Advertisement

Pabrik Amunisi Swasta Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi

Newswire
Senin, 17 Juni 2024 - 08:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Pabrik Amunisi Swasta Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (tengah) meninjau operasional PT Sapta Inti Perkasa sebagai pabrik amunisi pertama milik swasta di Indonesia di Karang Ploso, Malang, Jawa Timur, Jumat (14/6/2024). (ANTARA - HO/Humas MPR)

Advertisement

Harianjogja.com, MALANG—Pabrik amunisi pertama milik swasta di Indonesia, PT Sapta Inti Perkasa diresmikan Jumat (14/6/2024). Pabrik amunisi ini beroperasi di Karang Ploso, Malang, Jawa Timur.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan kehadiran perusahaan amunisi tersebut berkontribusi dalam membangun kemandirian dan kekuatan pertahanan Indonesia.

Advertisement

"Tentu saja melalui industri pertahanan swasta yang mandiri, solid dan berdaya saing tinggi, Indonesia akan bisa berdaya saing" katanya dalam keterangan tertulisnya dikutip Minggu (16/6/2024).

BACA JUGA: Hasil Polandia vs Belanda Skor 1-2, De Oranje Puncaki Klasemen Sementara Group D EURO 2024

Pabrik tersebut beroperasi di bawah pembinaan Kementerian Pertahanan RI. Hal itu sesuai dengan penetapan sebagai Industri Pertahanan Swasta dengan Nomor Surat: SP/14/IV/2020/DJPOT. Serta Pemberian Ijin Produksi dengan Nomor Surat: SIPROD/11/ V/2020/DJPOT.

PT Sapta Inti Perkasa berkomitmen menjadi lini produksi amunisi terintegrasi. Dari mulai awal proses penyediaan bahan baku (CoilStrip) CuZn28 dan CuZn10, BrassCup, pembuatan selongsong, proses asembling amunisi, quality control hingga packing proses.

Saat ini telah berhasil memproduksi brasscup dan selongsong kaliber 5,56 mm dan kaliber 9 mm. Untuk kaliber 5,56 mm ditarget 100 juta amunisi pertahun, sementara kaliber 9 mm yang kemudian akan ditingkatkan bertahap hingga mencapai 500 juta amunisi pertahun.

Menurut dia, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo, bahwa tidak hanya Indonesia yang membutuhkan peluru. Dunia saat ini juga kekurangan peluru.

BACA JUGA: Mantap, Hidupkan Laguna Pengklik, Pemuda di Srigading Bikin Wisata Kano

Sementara PINDAD baru mampu menyuplai sekitar 400-an juta amunisi. Padahal sebagaimana disampaikan Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden Terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto, kebutuhan amunisi nasional per tahun mencapai 5 miliar amunisi untuk menyuplai kebutuhan operasional dan cadangan institusi TNI.

"Karena itu melalui UU Cipta Kerja, pemerintah memberikan kesempatan kepada pelaku usaha swasta untuk memperkuat Industri Pertahanan Nasional. Sehingga kebutuhan amunisi bisa diperoleh dari industri dalam negeri, dan tidak terus menerus bergantung pada impor," jelasnya.

"Memastikan seluruh prosesnya dari tahap awal hingga akhir telah dijalankan sesuai ketentuan, sehingga kualitas produksinya terjamin dan tidak diragukan," katanya menegaskan.

Berdasarkan data BPS, di pertengahan tahun 2023 saja, Indonesia mengimpor senjata dan amunisi serta bagiannya sebesar 202,73 juta dolar AS atau setara Rp3,52 triliun.

Angka tersebut diperkirakan terus meningkat di tahun 2024 dan 2025. Jika nilai tersebut bisa dialihkan ke dalam negeri, akan memberikan multiplier effect economy yang besar bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Gempur Rokok Ilegal

Advertisement

alt

Jabatan Delapan Tahun Lurah di Gunungkidul Harus Berdampak pada Kesejahteraan Warga

Gunungkidul
| Rabu, 26 Juni 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit

Wisata
| Sabtu, 22 Juni 2024, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement