Advertisement

BRIN: Peneliti Berusaha Berkontribusi Atasi Ancaman Perubahan Iklim

Newswire
Kamis, 13 Juni 2024 - 12:47 WIB
Sunartono
BRIN: Peneliti Berusaha Berkontribusi Atasi Ancaman Perubahan Iklim Ilustrasi perubahan iklim. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amarulla Octavian mengatakan penelitian dan pengembangan teknologi menjadi alat yang ampuh dalam menghadapi situasi ancaman perubahan iklim.
 
"Melalui riset kita bisa memprediksi bagaimana sekarang perubahan iklim mempengaruhi pemanasan global," ujarnya, di Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Amarulla menuturkan perubahan iklim berdampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Suhu di Jakarta mengalami peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu. Para peneliti terus berupaya untuk mengatasi laju pemanasan global dan menekan kenaikan permukaan laut. Saat ini riset perubahan iklim lebih condong ke arah upaya mitigasi dan adaptasi.

Advertisement

BACA JUGA : UMKM Jogja Diajak Berjejaring dan Beradaptasi di Tengah Isu Perubahan Iklim

Bagi Indonesia yang merupakan negara maritim, kata dia, kenaikan muka laut bisa berdampak buruk terhadap kondisi pulau-pulau kecil. Amarulla mencontohkan Sumatera Barat (Sumbar) kini sudah mengalami abrasi yang luar biasa. Sedangkan di Jakarta intrusi air laut sudah merambat masuk hingga ke kawasan Monumen Nasional (Monas).

"Kita harus mengatasi bagaimana permasalahan ini, sehingga kerja sama dengan Asia Pacific Network for Global Change Research [APN] sangat penting," ujarnya.

Pada 13 Juni 2024 BRIN menjadi tuan rumah pertemuan antar-pemerintah yakni "The 26th Intergovernmental Meeting of the Asia Pacific Network for Global Change Research 2024". Pertemuan itu berlangsung di Gedung BJ Habibie, Jakarta Pusat.

BACA JUGA : Cegah Perubahan Iklim, Puteri Indonesia 2024 DIY Tanam Mangrove dan Lepaskan Tukik

Dalam pertemuan itu Indonesia mengangkat topik tentang perubahan iklim, bencana alam, dan permasalahan lingkungan hidup di wilayah pesisir. BRIN memandang topik itu sangat relevan bagi Indonesia dan Asia Tenggara yang sangat rentan terhadap bencana terkait iklim dan permasalahan lingkungan, terutama di wilayah pesisir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Lokasi Penemuan Arca Ganesha di Mlati Segera Diekskavaksi, Ini Alasannya...

Sleman
| Senin, 01 Juli 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement