Batuan Besar Sisa Banjir Lahar Marapi Segera Diledakkan
Advertisement
Harianjogja.com, PADANG– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana meledakkan (demolish) batuan besar atau sisa-sisa material Gunung Marapi setelah banjir lahar dingin yang terjadi pada 11 Mei 2024.
"Dari pemantauan udara masih banyak batuan-batuan besar berdiameter lebih dari dua meter dengan berat mencapai ratusan kilogram, dan berserakan sehingga harus diledakkan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Sabtu.
Advertisement
Abdul Muhari menyampaikan demolish diperlukan agar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di bagian hulu sungai, maka material batuan tadi tidak menyumbat aliran air. Berdasarkan hasil survei udara yang dilakukan BNPB menunjukkan masih terdapat titik-titik batuan besar yang berpotensi menjadi ancaman bagi masyarakat jika tidak segera ditangani.
Ia mengatakan salah satu titik rawan yang akan dilakukan peledakan ialah 'batu tasangkuik' yang berada di Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Edi Busti mengatakan masyarakat setempat setuju terkait rencana peledakan batuan besar tersebut demi kepentingan bersama.
"Peledakan batuan sisa material Gunung Marapi ini rencananya dilaksanakan minggu depan," ujar dia.
BACA JUGA: Warga Diminta Waspada Banjir Bandang Susulan dari Gunung Marapi
BNPB bersama Pemerintah Kabupaten Agam dan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyurvei sejumlah lokasi-lokasi yang terdampak banjir lahar dingin lewat pantauan udara.
Untuk Kabupaten Tanah Datar survei udara dilakukan di wilayah hulu Batang Bengkawas, Batang Malana, Batang Kadurang hingga Batang Siritrit di lereng Gunung Marapi dan Gunung Singalang. Namun, pemantauan udara menggunakan helikopter tersebut belum berhasil mencapai kawasan puncak Gunung Marapi karena kondisi cuaca yang tidak mendukung.
Sementara di Kabupaten Agam, tim observasi memantau sumber terjadinya banjir bandang yang dimulai dari hulu hingga ke hilir lokasi terdampak bencana. Lokasi yang disurvei yakni Batang Katiak, Batang Kepala Koto di wilayah Gunung Marapi, dan satu titik di wilayah Gunung Singgalang yakni Batang Galodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Sabtu 23 November 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
- Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
- KJRI Hamburg Jerman Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
- Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Advertisement