Advertisement

Pasien yang Diduga Alami Penyakit Kaki Gajah Tengah Diperiksa Lebih Lanjut

Newswire
Kamis, 23 Mei 2024 - 21:47 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pasien yang Diduga Alami Penyakit Kaki Gajah Tengah Diperiksa Lebih Lanjut Ilustrasi - Petugas kesehatan melakukan perawatan medis kepada seorang warga yang diserang penyakit kaki gajah (Filariasis) di Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Selasa (3/1/2023). (ANTARA - HO/Dok Dinas Peternakan Nagan Raya)

Advertisement

Harianjogja.com, KENDARI—Kasus pasien yang diduga mengalami kaki gajah kembali ditemukan di Indonesia. Kali ini kasus tersebut Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara. Dinas Kesehatan setempat tengah menyelidiki kasus dugaan warga terkena penyakit kaki gajah (filariasis).

Kepala Dinas Kesehatan Koltim Ridwan Nasir, mengatakan saat ini pihaknya bekerja sama dengan Balai Laboratorium Kesehatan masyarakat (BLKM) Makassar dan Dinkes Provinsi Sultra sedang menyelidiki penyakit gajah tersebut. "Melalui kerja sama tiga instansi ini telah mulai melaksanakan kegiatan brugia impact survey (BIS), pengambilan darah pada malam hari untuk memeriksa mikroorganisme cacing filariasis ini pada warga, sekaligus untuk menentukan apakah penduduk wilayah setempat sudah terbebas dari penyakit filariasis," ujarnya, Kamis (23/5/2024).

Advertisement

Baca Juga

14.000 Warga Menderita Kaki Gajah

Nyamuk Wolbachia Sebabkan Kaki Gajah, Ini Faktanya

Dinkes Klaim Bantul Nihil Kasus Kaki Gajah

Ia mengatakan pihaknya melakukan kegiatan ini malam hari mulai pukul 22:00 sampai 02:00 WIB dini hari, karena mikroorganisme cacing filariasis dalam darah paling aktif di malam hari. Kegiatan ini dibantu oleh kepala desa, kepala dusun, petugas kesehatan desa/kader desa, Babinsa, Babinkantibmas dan Linmas.

”Ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan program GEMAS (Gerakan Membangun dan Melayani Masyarakat) Kolaka Timur, yang selalu ditekankan bupati agar kita benar-benar terjun ke masyarakat melayani dengan baik,” ucapnya.

Kegiatan ini dilaksanakan pada 22-29 Mei 2024 di 12 kecamatan yang terdiri atas 30 desa dan kelurahan yang di tentukan oleh Kementerian Kesehatan, dengan sasaran 30-50 jiwa per desa atau kelurahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

6 Rekomendasi Platform Kurban Online

Jogja
| Minggu, 16 Juni 2024, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Makan Murah di Jogja: Berburu Street Food di Kotabaru

Wisata
| Minggu, 09 Juni 2024, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement