Advertisement
Aniaya Sopir Taksi, WNA asal Australia Dideportasi
Advertisement
Harianjogja.com, BADUNG—Seorang warga negara asing (WNA) asal Australia berinisial MJF dideportasi oleh Kantor Imigrasi Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali lantaran menganiaya seorang sopir taksi.
"Kami sudah deportasi dan namanya akan diusulkan masuk dalam daftar tangkal," kata Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra di Badung, Bali, Minggu (5/5/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan pria berusia 25 tahun itu dipulangkan ke Australia setelah dilimpahkan dari Polsek Kuta yang masuk wilayah hukum Polresta Denpasar.
Suhendra mengatakan berdasarkan peraturan keimigrasian, MJF dikenakan Pasal 75 Ayat 1 UU No. 6/2011 tentang Keimigrasian, sehingga dideportasi dan diusulkan masuk daftar penangkalan masuk wilayah Indonesia.
Berdasarkan data perlintasan keimigrasian, MJF masuk ke wilayah Indonesia pada 18 April 2024 melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menggunakan Visa on Arrival (VOA) dan memiliki izin tinggal yang berlaku sampai 17 Mei 2024.
Ada pun pendeportasian itu bermula ketika MJF berurusan dengan polisi karena menganiaya seorang pengemudi taksi di kawasan sentral parkir Kuta, Minggu (21/4/2024) sekitar pukul 22.05 Wita.
Dia menjelaskan setelah menjalani proses hukum di Polsek Kuta yang diselesaikan secara restorative justice, pada Kamis (2/5/2024) MJF kemudian diserahkan Polsek Kuta kepada Imigrasi Ngurah Rai untuk menjalani proses pendeportasian.
Sebelumnya, Kapolsek Kuta, Komisaris Polisi I Ketut Agus Pasek Sudina di Badung, pada Sabtu (4/5/2024), mengatakan warga Australia itu ditangkap di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat hendak kabur ke negaranya pada Jumat (26/4/2024) malam. "Dengan dibantu petugas Avsec [keamanan bandara] dan Imigrasi Bandara Internasional Ngurah Rai, petugas berhasil mengamankan pelaku," ujarnya.
Agus menjelaskan saat itu korban Putu Arsana, pengemudi asal Kabupaten Buleleng, Bali itu awalnya sedang mengantar tamu menuju hotel.
Saat mengendarai mobil di lokasi kejadian, korban melihat sesama WNA terlibat keributan hingga menyebabkan akses jalan tertutup dan menghalangi mobil korban yang akan melintas.
"Pelaku tiba-tiba memukul kaca samping mobil korban sampai akhirnya korban turun dari mobil bermaksud menanyakan pelaku alasan memukul kaca mobil, tetapi korban malah dianiaya oleh pelaku," kata Agus.
BACA JUGA: Kantor Imigrasi Jogja Deportasi 15 WNA, Ada yang Ganggu Ketertiban
Menurut keterangan korban, pelaku memukul sebanyak lima kali pada bagian kepala, bahu, leher, dan punggung hingga korban mengalami luka. Korban kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kuta pada Selasa (23/4/2024).
Berdasarkan laporan tersebut, Unit Reserse Kriminal Polsek Kuta melakukan penyelidikan terhadap keberadaan pelaku hingga pada Sabtu (27/4/2024), tim mendapatkan informasi bahwa pelaku bersama rekannya berada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai hendak kembali ke negaranya Australia.
Pelaku MJF pun berhasil ditangkap dan diamankan di Polsek Kuta untuk dimintai keterangan.
Setelah diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan penganiayaan terhadap korban dan beralasan melakukan hal tersebut karena terpengaruh mengonsumsi minuman keras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tangkap Mantan Caleg Sebarkan Video Asusila
- Dikabarkan Dapat Jatah Tujuh Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Komentar Waketum Golkar
- Mitigasi Bencana Tanah Longsor, BRIN Segera Luncurkan TRIGRSMap
- Layanan Haji Sangat Memuaskan, Yaqut: Berkat Diplomasi Jokowi dan Raja Salman
- Polisi Panggil Wakil Ketua KPK Alexander Marwata 11 Oktober 2024
Advertisement
Dua Kasus Ditindaklanjuti, Bawaslu Bantul Ingatkan Dukuh, Perangkat Lurah dan ASN Harus Netral di Pilkada
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pasukan Israel Halangi WHO untuk Mengevakuasi Pasien Anak-anak dari Rumah Sakit di Gaza
- 2 Prajurit TNI Terluka Akibat Serangan Israel ke Markas UNIFIL di Lebanon, Ini Pernyataan Sekjen PBB
- Siswa Madrasah Aliyah Korban Penganiayaan Masih Koma
- Soal Peluang Sri Mulyani Bergabung di Kabinet Prabowo, Begini Respons Dasco
- Duel Empat Siswa SMP, Satu Meninggal Dunia
- Kementerian Bertambah, Pengamat Sebut DPR Tidak Perlu Menambah Jumlah Komisi
- Polisi Tangkap Mantan Caleg Sebarkan Video Asusila
Advertisement
Advertisement