Advertisement
OIKN Bakal Gelar Nusantara Ekspo Selama Enam Bulan di Hutan IKN
Advertisement
Harianjogja.com, SAMARINDA—Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berencana menggelar Nusantara Ekspo selama enam bulan. Kegiatan yang dimulai Agustus 2024 ini bertujuan menawarkan pengalaman unik di hutan IKN.
"Penting untuk dicatat bahwa OIKN akan menggelar acara besar berlangsung selama enam bulan. Acara ini akan diadakan di salah satu lokasi yang paling ikonik di IKN, yaitu di tengah hutan IKN," ujar Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin dihubungi dari Samarinda, Sabtu (6/4/2024).
Advertisement
Kegiatan ini sengaja tidak digelar di dalam gedung, karena pihaknya ingin melihatkan para peserta dan pengunjung ekspo tentang bagaimana pola hidup di Nusantara, baik terkait dengan budaya, kehidupan masyarakat, hingga pembangunan di IKN.
Ia mengaku sebenarnya kegiatan ini sudah lama ingin digelar, tetapi selalu tertunda karena berbagai kesibukan terkait dengan IKN, sehingga di momentum Agustus mendatang dinilai tepat untuk segera dimulai ekspo tersebut.
Alimuddin mengundang semua pihak memanfaatkan kesempatan ini sepenuhnya, guna mengaktualisasi kebudayaan dan semangat pembangunan IKN.
Baca Juga
Progres Pembangunan Ibu Kota Negara di IKN Capai 55 Persen
Kementerian PUPR Pastikan IKN Bebas Kawasan Kumuh
Ada Perubahan Desain, Istana Wapres di IKN Baru Dibangun Tahun Ini
"Lebih dari itu, akan ada penyajian tarian Nusantara yang bertujuan mengekspresikan nilai-nilai budaya, tidak hanya melalui gerakan tari semata, tapi sebagai wujud nyata dari pemaknaan dan apresiasi terhadap kekayaan budaya," katanya.
Ia mengaku sejumlah praktisi seni sudah diminta memberikan masukan tentang konsep tarian Nusantara, sehingga kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh warga lokal karena warga setempat harus menjadi pelaku di kampung sendiri, terutama untuk daerah-daerah mitra IKN, sebelum daerah lain dilibatkan.
"Selain ini, saya sangat berharap akan ada akses yang lebih mudah untuk bisa melihat kebudayaan Dayak, sekaligus akan memajukan ekonomi dan budaya lokal di sini," kata Alimuddin.
Kemudahan akses yang dimaksud Alimuddin adalah jalan tembus dari IKN ke arah Kabupaten Kutai Barat (Kubar), agar dapat melihat langsung aneka budaya asli masyarakat Dayak di Kubar.
Kemudahan akses ini adalah jalan tembus dari Kelurahan Sotek di Penajam Paser Utara (PPU) ke Desa Resak di Kabupaten Kubar sekitar 57 km. Saat ini sudah ada jalan eks perusahaan, kemudian ke Bongan, lalu ke Melak.
Jika jalan ini jadi, maka akses ke IKN akan semakin dekat, sehingga Pemkab Kubar bersama masyarakat setempat dengan mudah memasok hasil bumi ke IKN, bahkan ke Pelabuhan PPU, termasuk akses pendekat ke Bandara Sepinggan juga akan lebih mudah.
"Sejak saya Kepala Dinas PUPR di PPU, sudah membuat perencanaan dan sudah disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Waktu itu dengan catatan tidak diizinkan melakukan kegiatan sebelum ada amdal oleh Pemprov Kaltim, karena untuk menghubungkan dua kabupaten antara PPU dan Kubar, bahkan ke Kabupaten Paser," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tidak Hadir dalam Sidang Sengketa Pileg, 2 Pemohon Dianggap MK Tidak Serius
- Kemenparekraf Ingin Iuran Pariwisata dari APBN
- Tiga Ribu Lebih WNI Terjerat Online Scam Sejak 2021
- 66 Pegawai KPK Terlibat Pungli, Dua Rutan Dinonaktifkan
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
Advertisement
Nobar Lesehan bareng Warga, Sultan Bilang Begini Usai Timnas Kalah di Semifinal Piala Asia U-23
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mandi di Pantai, 2 Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Penambang Tertimbun Galian Batubara, Basarnas Terjunkan Tim Evakuasi
- Prabowo Puji Jokowi: Betapa Besar Pak Presiden Siapkan Saya
- Bengkel Motor di Cilangkap Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp500 Juta
- Presiden Jokowi Teken UU DKJ, Peralihan Status Ibu Kota dari Jakarta ke IKN
- World Central Kitchen di Jalur Gaza Kembali Beroperasi Pasca 7 Pekerja Terbunuh
- Jelang Pensiun, Presiden Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura Lee Hsien Loong
Advertisement
Advertisement