Advertisement

Kemenparekraf Ingin Iuran Pariwisata dari APBN

Newswire
Senin, 29 April 2024 - 20:47 WIB
Maya Herawati
Kemenparekraf Ingin Iuran Pariwisata dari APBN Tiket pesawat / Ilustrasi freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ingin agar iuran pariwisata dapat bersumber dari APBN, bukan dari kenaikan harga tiket pesawat.

“Memang kami ingin ada semacam tourism fund, ya, karena negara-negara lain melakukan itu. Idealnya, bisa dari APBN. Pak Sandi [Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif] sih arahannya seperti itu,” ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya ketika ditemui di Jakarta, Senin (29/4/2024).

Advertisement

Pernyataan tersebut disampaikan terkait dengan polemik iuran pariwisata yang berhubungan dengan tiket pesawat. Ia juga menegaskan bahwa rencana untuk menambah biaya sebesar 2-3 dolar AS ke tiket pesawat, sebagaimana yang diutarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, masih berupa wacana.

“Bahasan nambah sekian dolar ke tiket itu, saya pikir masih wacana, masih belum di-follow up lebih lanjut,” kata Nia.

BACA JUGA: PDIP Resmi Tutup Penjaringan, 3 Nama Ini Muncul, Ada Abdul Halim dan Joko Purnomo

Berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, kata dia, harus ada pembahasan antar-kementerian dan harus ada kajian. Oleh karena itu, Nia mengatakan bahwa perjalanan terkait iuran pariwisata masih panjang.

“Artinya, masih perlu waktu dan juga harus ada lagi harmonisasi. Jadi, perjalanan ini masih panjang,” ujar dia lagi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan iuran pariwisata dari penambahan harga tiket merupakan hal yang normal.

“Kalau orang traveling, kasih dua hingga tiga dolar [Amerika Serikat] additional [tambahan] ke tiket, di mana-mana orang juga melakukan itu,” kata dia.

Penambahan harga tersebut bertujuan untuk menjadi dana sumbangan atau endowment fund bagi berbagai gelaran di Indonesia, seperti penyelenggaraan Formula One Powerboat atau F1H2O. “Jadi kita [pemerintah] enggak perlu minta [dana] ke mana-mana lagi,” kata Luhut.

Di sisi lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir wacana iuran pariwisata via tiket pesawat itu. Sandiaga mengatakan pemerintah tidak akan membebani masyarakat yang saat ini mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat.

Lebih lanjut, ia menjelaskan berkaitan dengan cara mengoleksi untuk menghadirkan dana kepariwisataan atau Indonesia Tourism Fund, masih memiliki banyak opsi. "Bukan semata-mata diputuskan melalui tiket pesawat, tetapi bisa juga dana pemerintah, melalui pemungutan yang berbasis digitalisasi dan lain sebagainya. Jadi, jangan terpaku bahwa itu harus melalui tiket pesawat," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tetap Waspada! 1 Anak Perempuan Gunungkidul Meninggal karena DBD

Gunungkidul
| Kamis, 16 Mei 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement