Advertisement
Selama Pemilu 2024, Prabowo-Gibran Paling Sering Kena Bully di Internet

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Hasil pengawasan atau aktivitas digital selama kampanye Pemilu 2024 diumumkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Tercatat pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka paling sering menjadi target serangan di Internet alias kena bully.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menjelaskan ada 355 dugaan pelanggaran konten. “Bahwa ujaran kebencian diidentifikasi menjadi jenis dugaan pelanggaran paling banyak yaitu 340 atau 96 persen,” kata Bagja dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).
Advertisement
Detailnya dari 355 dugaan pelanggaran konten itu, Prabowo-Gibran paling banyak disasar. Bahkan, hampir setengahnya. “Serangan siber paling banyak diterima paslon 02 sebanyak 161 atau 45%,” ujar Bagja.
BACA JUGA: Cair Awal April, Besaran THR ASN Bantul Tahun Ini Hanya 50%
Sementara itu, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menerima 117 serangan atau 33% dari total konten yang diduga melanggar. Sementara paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menerima 64 sedang atau 18% dari total konten yang diduga melanggar.
Bagja mengatakan pengawasan siber oleh Bawaslu itu dilakukan pada periode kampanye 28 November 2023 - 10 Februari 2024. Menurutnya, Facebook menjadi platform dengan jumlah dugaan pelanggaran paling banyak.
“Facebook merupakan platform yang jumlah dugaan pelanggaran paling banyak yaitu 33%. Sedangkan YouTube Paling sedikit yaitu 0,6%,” tutupnya. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
Advertisement
Advertisement