Advertisement
Ada Mantan Politisi Jadi Mata-mata Asing
![Ada Mantan Politisi Jadi Mata-mata Asing](https://img.harianjogja.com/posts/2024/03/01/1166515/intelejen_australia2.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Badan Intelijen Keamanan Australia (ASIO) mengungkapkan ada seorang mantan politisi negara Kangguru tersebut menjadi mata-mata intelijen asing.
Direktur Jenderal ASIO Mike Burgess, sebagaimana diwartakan SBS News pada Kamis (29/2/2024), menyatakan bahwa jaringan mata-mata asing telah mengincar warga Australia, termasuk seorang mantan politisi yang kemudian "menjual Australia".
Advertisement
"Politisi tersebut menjual negaranya, partainya, dan mantan koleganya demi kepentingan rezim asing," kata Burgess.
Temuan tersebut menyebabkan kondisi politik di negara tersebut memanas, dan para politisi mendesak Burgess untuk dapat menyebut nama mantan politisi yang menjadi antek intelijen asing itu.
Pemimpin oposisi di Parlemen Australia Peter Dutton mendesak badan intelijen untuk membeberkan siapa politisi "pengkhianat" yang direkrut oleh mata-mata asing tersebut.
Menteri Dalam Negeri Australia Clare O'Neil mengatakan bahwa memang ada pemerintah asing yang berupaya menyusup ke pucuk pimpinan politik Australia.
"Setiap politisi di negara ini harus mengerti bahwa kerja yang mereka lakukan dan informasi yang mereka miliki sangat berharga di mata pemerintah asing," ucapnya kepada ABC News.
"Mereka akan berupaya memanfaatkan baik persahabatan, jaringan, maupun teknologi untuk mengambil informasi tersebut," tambah O'Neil.
BACA JUGA: Hasil Real Count KPU, Suara Partai Lain Turun, PSI Naik Tembus 3%
Sementara itu, Alex Turnbull, anak mantan perdana menteri Malcolm Turnbull, mengakui bahwa seorang agen dari China sempat mendekatinya pada 2017. Agen tersebut, kala itu, menawarkan investasi untuk sebuah proyek infrastruktur.
"Saya tidak tertarik (dengan tawaran tersebut) dan langsung melaporkan hal tersebut secara rinci kepada otoritas berwajib," kata Turnbull, sebagaimana dilaporkan Sky News.
Pernyataan Turnbull disampaikan untuk merespons pernyataan Burgess yang tidak menyebut negara asing atau mantan politisi yang disebutkan kepala dinas intelijen itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182727/ka-yia-xpress.jpg)
Jadwal Kereta Bandara YIA Berikut Cara Membeli Tiketnya, Sabtu 27 Juli, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja,
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement