Advertisement
Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Madura, Motifnya Karena Ini

Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA—Polisi mengungkap motif pelaku penembakan tokoh masyarakat yang juga relawan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran, di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, bernama Muarah didasari atas dendam dan tidak ada kaitannya dengan politik.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim), Kombes Pol Totok Suharyanto, mengatakan dalam kasus tersebut Polda Jatim menetapkan tiga warga Sampang berinisial MW, S dan H, serta dua orang dari Kabupaten Pasuruan berinisial AR dan AH sebagai tersangka.
Advertisement
BACA JUGA: Nilai Transaksi Dugaan Korupsi PSN Mencapai Puluhan Triliun Rupiah
“Untuk motif penembakan tidak ada kaitannya dengan politik, tetapi murni bahwa tersangka MW dendam terkait dengan peristiwa tahun 2019, di mana anak buahnya waktu itu menjadi korban penembakan yang dilakukan korban [Muarah],” ungkap Totok, dikutip Jumat (12/1/2024).
Tersangka MW adalah oknum kepala desa dan juga merupakan otak dalam kasus tersebut. Selain itu, tersangka MW juga yang menyiapkan fasilitas seperti senjata api, dua sepeda motor, hingga uang sebesar Rp50 juta untuk eksekutor.
Sementara itu Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol. Sodiq Pratomo, menjelaskan pada saat peristiwa terjadi, timnya tidak menemukan proyektil atau selongsong di TKP dan hanya mendapatkan baju korban.
“Setelah korban diambil pelurunya, ternyata pelurunya ada dua yakni jenis revolver kaliber 38. Kemudian setelah tersangka tertangkap, diamankan dua senjata api dengan merek SNW dan merek colt caliber 9 mm,” ujarnya.
Setelah diperiksa pistol tersebut bisa digunakan dengan baik dan ada jejak residu yang artinya pernah digunakan. Selain itu, ditemukan juga dua selongsong yang telah ditembakkan.
“Setelah dilakukan pemeriksaan secara uji labfor, kedua selongsong dan proyektil identik dengan senjata yang revolver,” ucapnya.
Akibat perbuatannya para tersangka dijerat Pasal 353 Ayat 2 Subs 351 ayat 2 KUHP Jo 55, 56 KUHP atau Pasal 1 ayat 1 UU Darurat No.12 tahun 1951, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pemda DIY Upayakan Penambahan Becak dan Bus Listrik
- Hari Santri, Baznas Banyumas Salurkan Rp1 Miliar bagi Mustahik
- KPK Periksa Empat Agen TKA Terkait Kasus Pemerasan RPTKA Kemnaker
- PSIM Jogja Bekuk Dewa United, Nermin Haljeta Cetak Brace
- Pemkab Wonosobo dan Brin Uji Coba Varietas Bawang Daun Lokal
- Mentan Amran Basmi Mafia Pupuk, Petani Diminta Laporkan ke Nomor Ini
- Prediksi Real Madrid vs Juventus Dini Hari Nanti: Susunan Pemain, H2H
Advertisement
Advertisement