Advertisement

Promo November

Gempa Jepang Magnitudo 7,6, Empat Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Newswire
Selasa, 02 Januari 2024 - 11:47 WIB
Maya Herawati
Gempa Jepang Magnitudo 7,6, Empat Orang Dilaporkan Meninggal Dunia Area di Prefektur Ishikawa, Jepang, yang rusak akibat gempa berkekuatan Magnitudo 7,6, Senin (1/1/2024). - ist - NHK

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Empat orang dilaporkan meninggal dunia dalam gempa berkekuatan Magnitudo 7,6 yang mengguncang kawasan pantai Laut Jepang, tepatnya di Prefektur Ishikawa, Senin (2/1/2024). Gempa ini memicu peringatan tsunami serta kebakaran di pusat Prefektur Ishikawa, membuat suasana duka di tengah peringatan Tahun Baru di seluruh negeri.

Jumlah empat orang tewas tersebut dinyatakan secara resmi oleh Pemerintah Prefektur Ishikawa pada Selasa (2/1/2024).

Advertisement

Keterangan rinci mengenai kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa pada Senin (1/1) pukul 16:10 waktu setempat (14.10 WIB) itu masih belum diketahui.

Pihak berwenang mendapatkan informasi bahwa terdapat enam peristiwa di mana enam orang terkubur hidup-hidup di bawah reruntuhan rumah di kawasan yang diguncang gempa.

Menurut Kantor Otoritas Regulasi Nuklir, tidak ada kerusakan signifikan yang dilaporkan di pembangkit listrik tenaga nuklir di Shika Ishikawa, tempat gempa berkekuatan maksimum 7 skala intensitas seismik negara tersebut, atau di prefektur Niigata atau Fukui yang berdekatan.

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan khusus mengenai potensi tsunami setinggi tiga meter atau lebih di Semenanjung Noto di Ishikawa, tapi menurunkan tingkat peringatan tersebut beberapa jam kemudian.

Peringatan tsunami khusus adalah yang pertama sejak dikeluarkan pada 2011 sejak gempa dengan skala 9.0 dan tsunami yang menghancurkan kawasan di timur laut Jepang dan memicu krisis nuklir Fukushima.

BACA JUGA: Rokok Elektrik Kini Ada Pajaknya, Cek Harga Terbaru 2024

Menurut petugas pemadam kebakaran di Wajima, terjadi kebakaran di kota tua dengan banyak rumah kayu dan ada laporan tentang bangunan yang runtuh.

“Sepertinya lebih dari 10 bangunan terbakar,” kata seorang pria yang tinggal di kota tersebut, seraya menambahkan bahwa dia melihat kepulan asap hitam membubung dari pasar dengan tinggi mencapai sekitar 500 meter.

"Saya tidak dapat terus berdiri karena guncangan. Gempa itu sangat kencang dan belum pernah saya alami sebelumnya."

Sementara seorang warga yang lain mengatakan bahwa ia melihat asap hitam membubung dan kemudian mendengar ledakan di pasar makanan di Wajima Asaichi.

Sekitar 30 orang dilaporkan terluka akibat gempa di Ishikawa dan prefektur lainnya. Menurut keterangan Pemerintah Ishikawa, sekitar 32.000 rumah kehilangan aliran listrik.

Gempa tersebut juga terasa dari Hokkaido di Jepang utara hingga Kyushu di barat daya negara itu. Peringatan dan peringatan tsunami dikeluarkan untuk prefektur di sisi Laut Jepang.

Menurut badan cuaca, pusat gempa berada di sekitar 30 kilometer timur-timur laut Wajima, dengan kedalaman sementara 16 m.

Gempa awal dan susulan mengganggu secara transportasi umun dan layanan kereta api JR East terpaksa menangguhkan seluruh operasi cepat (shinkansen) di Tohoku, Joetsu dan Hokuriku, sementara maskapai penerbangan All Nipppon Airways dan Japan Airlines membatalkan 25 penerbangan.

Sementara itu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya terus mengumpulkan informasi sambil bekerja untuk memberikan pertolongan.

Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jepang mengatakan bahwa lebih dari 97.000 warga yang berada di sembilan prefektur diperintahkan untuk mengungsi, sementara menurut Kementerian Pertahanan, sekitar 1.000 orang telah dievakuasi ke pangkalan Pasukan Bela Diri Udara di Wajima, dan Pasukan Bela Diri mendistribusikan selimut, air dan makanan.

Layanan di jalur Tokaido Shinkansen JR Central, yang menghubungkan Tokyo dan Osaka, juga dihentikan sebentar di beberapa bagian setelah sistemnya mendeteksi gempa bumi dan mematikan listrik, sehingga menyebabkan penundaan yang berdampak pada sekitar 100.000 orang, kata perusahaan itu.

Negara tetangga Korea Utara dan Korea Selatan, serta Rusia juga sama-sama mengeluarkan peringatan serupa untuk wilayah pesisir timur mereka, menurut media dan pihak berwenang setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Roadshow Kesejarahan: Pentaskan Ketoprak Dumadine Selokan Mataram di Margodadi

Sleman
| Jum'at, 08 November 2024, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil

Wisata
| Senin, 04 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement