Advertisement
Profil Marsdya Henri Alfiandi, Eks Kepala Basarnas yang Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Suap

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI telah menetapkan Marsekal Madya (Marsdya) TNI Henri Alfiandi, sebagai tersangka kasus dugaan suap di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas. Berikut profil atau rekam jejak karier Marsdya TNI Henri Alfiandi yang pernah menjabat sebagai Kepala Basarnas sejak 4 Februari 2021 hingga 17 Juli 2023.
BACA JUGA: Henri Alfiandi Siap Tanggung Jawab
Advertisement
Komandan Puspom TNI, Marsekal Muda (Marsda) TNI Agung Handoko, dalam konferensi pers yang digelar di Mabes TNI Cilacap, Senin (31/7/2023), mengatakan pihaknya telah meningkatkan tahap penyelidikan kasus dugaan suap itu ke penyidikan. Dalam perkembangan itu, Puspom TNI pun telah menetapkan dua tersangka dalam kasus tersebut yakni HA, yang merupakan inisial dari Henri Alfiandi, dan ABC [Letkol Afri Budi Cahyanto], yang merupakan Koorsmin Kabasarnas.
“Terhadap keduanya malam ini juga kami lakukan penahanan,” ujar Komandan Puspom (Danpuspom) TNI Marsekal Muda (Marsda) TNI Agung Handoko, dilansir dari Bisnis.com, Senin.
Agung mengatakan penahanan kedua perwira TNI itu akan dilakukan di instalasi tahanan militer milik Pusat Polisi Militer di Halim Perdanakusuma, Jakarta. Perwira TNI Angkata Udara (AU) itu juga megatakan bahwa penetapan tersangka atas keduanya merupakan hasil keterangan saksi pihak swasta, serta juga terpenuhinya unsur tindak pidana.
Adapun, Letkol Afri sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Selasa (25/7/2023). Dia lalu diserahkan kepada TNI dari KPK. Agung menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, Afri telah menjalankan perintah Kepala Basarnas sejak pertengahan Mei 2021. Kala itu Kepala Basarnas masih dijabat Marsdya TNI Henri Alfiandi.
Karier
Lantas bagaimanakah sosok Marsdya Henri Alfiandi, yang ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan suap Basarnas itu. Berikut profil Marsdya TNI Henri Alfiandi, yang merupakan jebolan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1988.
Dikutip dari berbagai sumber, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, merupakan perwira TNI AU kelahiran Magetan, Jawa Timur, pada 24 Juli 1965.
Ia merupakan alumnus AAU tahun 1988. Setelah lulus, ia diangkat sebagai Pa Dp Gubernur AAU hingga Perwira Anggota Skadud 11 Lanud Sultan Hasanudin.
Saat berpangkat Kapten, Henri Alfiandi menjabat sebagai Danflight Ops A Skadud 12 Lanud Pekanbaru dan juga Dan Flight Ops A Skadud 11 Lanud Sultan Hasanudin.
Ia juga sempat menjabat sebagai Perwira Instruktur Penerbang Lanud Adi Sutjipto dan Perwira POK Instruktur Skadud 12 Lanud Pekanbaru.
Karier Henri Alfiandi semakin moncer ketika dipercaya menjadi Kadisops Skadud 12 Lanud Pekanbaru Wing 6 Lanud Pekanbaru. Ia juga pernah dipercaya sebagai Pamen Mabes TNI untuk Atud RI di Washington DC, USA, Atase Udara RI KBRI Amerika Serikat, Pamen Bais TNI, hingga Danlanud Roesmin Noerjadin.
Saat berpangkat Marsekal Pertama TNI, Henri Alfiandi juga pernah menduduki posisi sebagai Kaskoopsau I pada 2017, hingga akhirnya dipercaya menjabat Pangkoopsau II.
Ia juga pernah menjabat sebagai Danseskoau pada 14 Agustus 2019 hingga 26 Mei 2022, sebelum akhirnya dimutasi sebagai Asops Kasau. Di akhir kariernya, Marsdya Henri Alfiandi dipercaya menjabat posisi Kepala Basarnas sejak 4 Februari 2021 hingga 17 Juli 2023.
Namun di akhir kariernya, Marsdya Henri Alfiandi justru terjerat dengan kasus korupsi dugaan suap di Basarnas. Ia pun telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Puspom TNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
Advertisement
Advertisement