Meta Klaim Teknologi AI Tidak Berbahaya, Ini Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Induk dari Facebook, Meta Platforms Inc. menyebut teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) miliknya lemah dan tidak berbahaya.
Kepala Hubungan Global Meta, Nick Clegg menyebutkan AI yang dikembangkan saat ini belum sepintar yang dibayangkan oleh masyarakat ataupun yang disebutkan oleh para analis. Selain itu, kecerdasan buatan ini belum bisa untuk memiliki pemikiran sendiri yang dapat membahayakan manusia.
“Dalam kata lain, AI ini belum cukup pintar,” ujar Nick seperti dikutip dari BBC, Rabu (19/7/2023).
Advertisement
BACA JUGA : Meta akan Blokir Akses Berita untuk Pengguna Facebook
Meta telah membangun sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Bernama Llama 2. Produk tersebut akan tersedia secara komersial melalui kemitraan perusahaan dengan penyedia cloud besar termasuk Microsoft Corp.
Mengutip Bloomberg, Meta akan memberikan akses Llama 2 kepada pengguna secara gratis. Dengan membuka akses teknologi ini ke perusahaan lain, Meta mengatakan akan mendapat manfaat dari peningkatan yang dapat dilakukan saat lebih banyak pengembang menggunakan, stress test, dan mengidentifikasi masalah.
Membuat Llama 2 lebih mudah diakses, juga menetapkan Meta bersama raksasa teknologi lainnya sebagai kontribusi utama dalam perlombaan senjata AI. Meta menghabiskan dana besar untuk infrastruktur AI, dan Chief Executive Officer Mark Zuckerberg memasukkan peningkatan AI ke dalam semua produk dan algoritma perusahaan adalah prioritas.
Peluncuran komersial Llama 2 adalah proyek pertama yang debut dari grup AI generatif perusahaan, sebuah tim baru yang dibentuk Meta pada Februari 2023. Untuk mempersiapkan model baru untuk dirilis, karyawan Meta dan pihak ketiga menjalankan uji keamanan yang disebut 'latihan tim merah'. Ini adalah model terpisah dari yang digunakan Meta untuk produknya sendiri.
Sementara itu, dilansir dari Fortune, salah satu pengembang pertama OpenAI, Elon Musk bahkan menyatakan kecerdasan buatan adalah suatu hal yang berbahaya.
“Ini teknologi yang cukup berbahaya. Saya khawatir saya mungkin telah melakukan beberapa hal untuk mempercepatnya,” ujar Elon Musk.
Selain itu, salah seorang inovator ternama AI sekaligus mantan pengembang AI Google, Geoffrey Hilton juga pernah mengungkapkan bahaya dari AI. “Kelangsungan hidup umat manusia terancam ketika hal-hal cerdas dapat mengakali kita,” ujar Geoffrey dikutip dari Associated Press.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Sidang Vonis Pembunuhan Penjual Bubur Boyolali, Pengacara Terdakwa Tidak Hadir
- Hore! Persis Boleh Pakai Stadion Manahan sebelum Jadi Venue Piala Dunia U-17
- Wow! Waduk Terpanjang se-Asia Tenggara Ternyata di Jawa Tengah, Ini Lokasinya
- Peduli Budaya! BNI Dukung Penuh Acara Istana Berbatik di Hari Batik Nasional
Berita Pilihan
- Sah! DPR RI Sahkan Revisi UU IKN, Berikut 7 Poin Pentingnya
- Dukung Pertumbuhan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau RI, Inggris Siapkan Rp514 Miliar
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- Anies Kritik Program PSN, Jokowi Tantang Balik: Tunjuk Proyek Mana, yang Nitip Siapa?
Advertisement
Kalah dari Arema, PSS Sleman Yakin Amankan Poin di Kandang Dewa United
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- KPK Ungkap 3 Klaster Korupsi di Kementan, dari Pemerasan, Gratifikasi hingga Pencucian Uang
- BPJS Kesehatan Bakal Putus Kontrak dengan Fasyankes yang Tak Jalani Kesepakatan
- BUMN Waskita Karya Gagal Bayar Utang Obligasi Senilai Rp941 Miliar
- Duh, Cuaca Terpanas di Jateng Diperkirakan hingga 38 Derajat Celcius
- Buat Peta Bawah Laut Bersama, RI dan Australia Survei Dasar Laut
Advertisement
Advertisement