Advertisement

Promo November

12 Tahun Penelitian Wolbachia Digelar di Jogja, Ini Pengaruhnya Pada Kasus DBD

Media Digital
Jum'at, 31 Maret 2023 - 21:07 WIB
Bhekti Suryani
12 Tahun Penelitian Wolbachia Digelar di Jogja, Ini Pengaruhnya Pada Kasus DBD Yodi Mahendradata (kedua dari kiri), Setyarini Hestu Lestari (keempat dari kiri), Sjakon Tahija (tengah), Adi Utarini (paling kanan) dalam acara malam apresiasi bertema Sumbangsih Yogyakarta untuk Dunia di University Club, UGM, Sleman, Jumat (31/3/2023) - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Serangkaian proses penelitian World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta telah selesai. Program kolaborasi Yayasan Tahija, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), dan Monash University ini berlangsung selama 12 tahun sejak 2011.

Pembina Yayasan Tahija, Sjakon Tahija, mengatakan hasil penelitian WMP melebihi ekspektasi awal. Pengunaan hasil teknologi berupa wolbachia di Kota Jogja, Kabupaten Sleman, dan Bantul, bisa menurunkan kejadian infeksi dengue sebesar 77 persen. Angka ini merupakan perbandingan antara wilayah yang diintervensi wolbachia dan tidak. Penurunan juga terjadi pada kasus rawat inap di rumah sakit akibat infeksi dengue sebesar 86 persen. Sementara untuk kejadian DBD dan kegiatan fogging menurun 83 persen.

Advertisement

Sjakon mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi segala pihak yang telah terlibat, baik peneliti, akademisi, pemerintah daerah, kader kesehatan, sampai masyarakat. "Ada partisipasi 8.000 kader kesehatan di Jogja, Sleman, dan Bantul. Saya terharu saat dikasih tahu mereka relawan, tidak digaji," kata Sjakon dalam acara malam apresiasi bertema Sumbangsih Yogyakarta untuk Dunia di University Club, UGM, Sleman, Jumat (31/3/2023). "Selama 12 tahun, ada lebih dari 2,2 juta penduduk di DIY yang terlibat. Ini bisa jadi penelitian terbesar dalam hal nyamuk. Angkat topi untuk masyarakat DIY."

BACA JUGA: 7 Bakal Calon DPD DIY Lolos Pendaftaran, Ada GKR Hemas hingga Gus Hilmy

Sebagai informasi, wolbachia adalah bakteri yang dapat tumbuh alami di dalam tubuh serangga terutama nyamuk, kecuali nyamuk aedes aegypti. Bakteri wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue, sehingga apabila ada nyamuk aedes aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue akan resisten sehingga tidak akan menyebar ke dalam tubuh manusia. Setelah sukses di DIY, wolbachia akan diterapkan sebagai program nasional.

Peneiliti WMP, Adi Utarini, mengatakan semua penelitian sudah termuat dalam buku dan jurnal. Sebanyak 19 jurnal telah terpublikasi secara nasional dan internasional. "Ini merupakan trial pertama di dunia, sumbangsih untuk dunia dalam arti yang sesungguhnya,” katanya.

Dekan FK-KMK UGM, Yodi Mahendradata, mengatakan tagline UGM sama dengan peran yang WMP lakukan. UGM memiliki tagline Mengakar Kuat, Menjulang Tinggi, Berbuah Lebat, dan Berbunga Indah.

WMP mengakar kuat dengan memecahkan masalah yang sudah lama ada di masyarakat dengan teknologi. WMP menjulang tinggi, mengalir pengakuan dan penghargaan skala nasional maupun internasional. "WMP berbuah lebat, berikan banyak manfaat, tidak hanya manfaat di DIY tapi juga di Indonesia. WMP berbunga indah, telah harumkan nama UGM dan DIY di mata dunia," katanya.

Membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari, mengatakan WMP berperan memberikan optimisme pada penanggulangan DBD.

“Selamat atas hasil pengabdian secara nyata, dan memberi kontribusi positif bagi peradaban, semoga bisa jadi embrio atau titik tolak bagi inovasi lainnya di masa datang,” katanya.

Di akhir acara, WMP memberikan penghargaan dengan berbagai kategori. Harian Jogja termasuk salah satu penerima penghargaan dalam kategori Sahabat Media, yang ikut berkontribusi menyebarkan infomasi wolbachia pada masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal SIM Keliling Sleman Sabtu 23 November 2024

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement