Advertisement
12 Tahun Penelitian Wolbachia Digelar di Jogja, Ini Pengaruhnya Pada Kasus DBD

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Serangkaian proses penelitian World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta telah selesai. Program kolaborasi Yayasan Tahija, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), dan Monash University ini berlangsung selama 12 tahun sejak 2011.
Pembina Yayasan Tahija, Sjakon Tahija, mengatakan hasil penelitian WMP melebihi ekspektasi awal. Pengunaan hasil teknologi berupa wolbachia di Kota Jogja, Kabupaten Sleman, dan Bantul, bisa menurunkan kejadian infeksi dengue sebesar 77 persen. Angka ini merupakan perbandingan antara wilayah yang diintervensi wolbachia dan tidak. Penurunan juga terjadi pada kasus rawat inap di rumah sakit akibat infeksi dengue sebesar 86 persen. Sementara untuk kejadian DBD dan kegiatan fogging menurun 83 persen.
Advertisement
Sjakon mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi segala pihak yang telah terlibat, baik peneliti, akademisi, pemerintah daerah, kader kesehatan, sampai masyarakat. "Ada partisipasi 8.000 kader kesehatan di Jogja, Sleman, dan Bantul. Saya terharu saat dikasih tahu mereka relawan, tidak digaji," kata Sjakon dalam acara malam apresiasi bertema Sumbangsih Yogyakarta untuk Dunia di University Club, UGM, Sleman, Jumat (31/3/2023). "Selama 12 tahun, ada lebih dari 2,2 juta penduduk di DIY yang terlibat. Ini bisa jadi penelitian terbesar dalam hal nyamuk. Angkat topi untuk masyarakat DIY."
BACA JUGA: 7 Bakal Calon DPD DIY Lolos Pendaftaran, Ada GKR Hemas hingga Gus Hilmy
Sebagai informasi, wolbachia adalah bakteri yang dapat tumbuh alami di dalam tubuh serangga terutama nyamuk, kecuali nyamuk aedes aegypti. Bakteri wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue, sehingga apabila ada nyamuk aedes aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue akan resisten sehingga tidak akan menyebar ke dalam tubuh manusia. Setelah sukses di DIY, wolbachia akan diterapkan sebagai program nasional.
Peneiliti WMP, Adi Utarini, mengatakan semua penelitian sudah termuat dalam buku dan jurnal. Sebanyak 19 jurnal telah terpublikasi secara nasional dan internasional. "Ini merupakan trial pertama di dunia, sumbangsih untuk dunia dalam arti yang sesungguhnya,” katanya.
Dekan FK-KMK UGM, Yodi Mahendradata, mengatakan tagline UGM sama dengan peran yang WMP lakukan. UGM memiliki tagline Mengakar Kuat, Menjulang Tinggi, Berbuah Lebat, dan Berbunga Indah.
WMP mengakar kuat dengan memecahkan masalah yang sudah lama ada di masyarakat dengan teknologi. WMP menjulang tinggi, mengalir pengakuan dan penghargaan skala nasional maupun internasional. "WMP berbuah lebat, berikan banyak manfaat, tidak hanya manfaat di DIY tapi juga di Indonesia. WMP berbunga indah, telah harumkan nama UGM dan DIY di mata dunia," katanya.
Membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari, mengatakan WMP berperan memberikan optimisme pada penanggulangan DBD.
“Selamat atas hasil pengabdian secara nyata, dan memberi kontribusi positif bagi peradaban, semoga bisa jadi embrio atau titik tolak bagi inovasi lainnya di masa datang,” katanya.
Di akhir acara, WMP memberikan penghargaan dengan berbagai kategori. Harian Jogja termasuk salah satu penerima penghargaan dalam kategori Sahabat Media, yang ikut berkontribusi menyebarkan infomasi wolbachia pada masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Korban Koperasi BLN Gugat Rp3,1 Triliun ke Pengadilan Negeri Salatiga
- Prabowo Bakal Akui Israel Jika Palestina Merdeka, Begini Respons MUI hingga PDIP
- Ini Syarat dan Cara Cek Daftar BSU Rp600 Ribu, Bisa Langsung ke Kemnaker go id
- Aplikasi Cek Bansos Digunakan Kemensos untuk Pemutakhiran DTSEN
- Pratikno Sebut Pemerintah Tindaklanjuti Putusan MK Soal SD dan SMP Gratis
Advertisement

Belasan Peninggalan di Gunungkidul Jadi Cagar Budaya, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Longsor di Gunung Kuda Cirebon: Polisi Tetapkan 2 Tersangka
- India Dilanda Banjir dan Longsor, 26 Orang Tewas
- Pratikno Sebut Pemerintah Tindaklanjuti Putusan MK Soal SD dan SMP Gratis
- Mengenal Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho yang Dipercaya Jadi Sekjen KKP
- Aplikasi Cek Bansos Digunakan Kemensos untuk Pemutakhiran DTSEN
- Update Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon, 19 Korban Tewas Sudah Dievakuasi
- 2.658 Pendaki Ilegal Gunung Gede-Pangrango Diturunkan
Advertisement
Advertisement