Kabareskrim Polri Tak Lapor LHKPN sejak 2017, KPK: Nanti Kami Cek
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto dikabarkan tak melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sejak periode 2017.
BACA JUGA: Ini Cara Cek Harta Kekayaan Pejabat di LHKPN KPK
Advertisement
Dilansir dari situs resmi LHKPN yang dikelola Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jenderal bintang tiga itu terakhir melaporkan harta kekayaannya untuk periode 2016. Saat itu, dia masih bertugas di Polda Sumatra Selatan, dengan jabatan Kepala Bagian Pengendalian Operasi.
Dikutip dari LHKPN terakhir Agus, dia memiliki total harta kekayaan senilai Rp1,7 miliar. Nilai tersebut naik dari periode Desember 2011 yakni Rp1,2 miliar.
Mengenai hal tersebut, KPK mengaku bahwa baru mendapatkan informasi tersebut.
"Terkait dengan Kabareskrim tidak ada di LHKPN, kami baru terinfo. Nanti kami akan cek apa betul seperti itu," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, dikutip Kamis (23/3/2023).
Harta kekayaan salah satu pejabat tertinggi di Korps Bhayangkara itu tengah menjadi sorotan setelah gaya hidup mewah istrinya menjadi sorotan warganet. Misalnya, pakaian dan aksesoris mahal, serta sering bepergian ke luar negeri.
Adapun mengenai nihilnya LHKPN Agus sejak 2017, KPK menyampaikan bahwa mekanisme pelaporan harta kekayaan tidak hanya kepada lembaga antirasuah.
Ali mengatakan bahwa pejabat yang sudah menjadi wajib lapor harta kekayaan juga melaporkann harta kekayaannya kepada internal kementerian/lembaga, melalui mekanisme yang disebut LHKASN.
"Sehingga semestinya memang dari kementerian, dan kami yakin dari kementerian inspektoratnya akan melakukan klarifikasi terhadap harta kekayaan yang dilaporkan dalam bentuk LHKASN, itu ada di masing-masing kementerian. Itu ada," tuturnya.
Untuk diketahui, laporan harta kekayaan pejabat di kementerian/lembaga kini semakin menjadi perhatian publik setelah mencuatnya kasus harta jumbo pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.
Setelah harta jumbo Rafael viral, seiring dengan kasus penganiayaan oleh anaknya, beberapa pejabat publik tercatat kerap mendatangi KPK untuk mengklarifikasi LHKPN milik mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
- Perang Ukraina Vs Rusia, AS Bakal Hapus Utang Ukraina US$4,65 Miliar
- Ini Lima Nama Pimpinan KPK Periode 2024-2029 yang Ditetapkan DPR
- Resmi! Lima Anggota Dewas KPK Ditetapkan DPR, Ini Daftarnya
- Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
- Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
- Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Advertisement