Advertisement
Prabowo Mengaku Bangga Merapat ke Jokowi, Meski Sempat Bersaing di Pilpres

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya harus belajar memimpin negara dari Presiden RI Joko Widodo.
Prabowo menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam Istighatsah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat (17/3/2023).
Advertisement
Menurut Prabowo, sejak dipercaya menjadi Menhan pada 2019, ia telah menjadi saksi atas komitmen besar Presiden Jokowi terhadap kepentingan rakyat.
"Beliau berpikirnya selalu rakyat kecil, saya tuh akhirnya harus mengakui dalam hal memimpin negara saya harus belajar dari Pak Joko Widodo," katanya.
BACA JUGA: Cak Imin Ancam Koalisi Bubar jika Prabowo Gandeng Ganjar, Ini Respons Gerindra
Prabowo juga mengingatkan bahwa latar belakangnya yang sempat berkarier di TNI Angkatan Darat (AD) hingga jabatan terakhirnya sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
"Saya dulu tentara, prajurit. Saya mengerti bertempur, saya mengerti perang, tapi kalau urusan negara saya sekarang banyak belajar dari Pak Joko Widodo," ujarnya.
Menhan mencontohkan salah satu keberhasilan Presiden Jokowi adalah menjaga perekonomian Indonesia agar tidak terlalu terpuruk imbas pandemi COVID-19.
Padahal, pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak 2020, telah menyebabkan hampir semua negara di dunia mengalami penurunan ekonomi.
"Kita bersyukur, alhamdulillah, di bawah kepemimpinan Pak Joko Widodo, kita dapat mengatasi pandemi tersebut. Kita dapat menyelamatkan sebagian besar rakyat Indonesia," ujar Prabowo.
Oleh karena itu, Prabowo menegaskan bahwa dia tidak menyesal dan bahkan bersyukur serta bangga bisa bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, meski dirinya menjadi pesaing Jokowi dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.
"Saya merasa tidak salah bergabung dengan Presiden Joko Widodo. Bukan saja saya merasa tidak salah, sekarang saya merasa bersyukur dan saya merasa bangga telah bergabung dengan Presiden Joko Widodo," imbuhnya.
Menurut Prabowo, fakta bahwa dua kontestan pilpres bisa bersatu dalam sebuah pemerintahan memang cukup menarik perhatian dan menimbulkan kebingungan di tataran global.
"Bangsa lain, negara lain bingung lihat bangsa Indonesia. Bingung, bagaimana bisa dua rival dua tokoh kok begitu selesai pertandingan kok jadi satu," ujarnya. Prabowo menambahkan bahwa hal serupa sulit untuk ditemukan di negara-negara lain, bahkan termasuk Amerika Serikat.
"Di Amerika Serikat saja, yang katanya 'Mbahnya Demokrasi', sekarang dua partai besar kalau masuk ruangan katanya lihat-lihatan tidak mau duduk bersama," katanya.
Menurut Prabowo, Indonesia telah memberikan contoh bahwa ketika kepentingan bangsa dan negara persatuan dua kontestan pilpres bisa dilakukan.
"Kalau sudah untuk kepentingan rakyat, kalau sudah untuk kepentingan bangsa dan negara, kita akan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Hasil Korupsi Kasir BUKP di Bantul Rp3,4 Miliar Ludes untuk Kepentingan Pribadi, Hanya Tersisa Rp50 Juta
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Resmikan SPKLU di Purwokerto, PLN Siapkan Layanan Digital bagi Pengguna Kendaraan Listrik
- Solo Murakabi X Pen Postcard 2023 Bertajuk Solo dalam Bingkai Kartu Pos
- Manfaatkan Momentum Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Proyeksikan Paket wisata GBT
- Jeda Kemanusiaan di Gaza Dimulai Hari Ini
- BNPB Dukung Penyidikan Kasus Korupsi Pengadaan APD
- Wapres Ma'ruf Serukan Pemimpin Agama di Yunani Hentikan Perang Israel-Palestina
- Buruh di Jawa Tengah Dukung Anies-Muhaimin
Advertisement
Advertisement