Advertisement
Fenomena Tak Lazim, Embun Es Sudah Muncul di Dieng pada Bulan Maret

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Fenomena tak lazim muncul di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Embun es sudah menyelimuti permukaan meski sekarang baru bulan Maret. Es di Dieng biasanya muncul saat puncak musim kemarau antara Juli dan September.
BACA JUGA: Abu Merapi Tidak Turun di Jogja dan Malah Menyebar ke Magelang Hingga Wonosobo, Ini Penyebabnya
Advertisement
Es menyelimuti permukaan rumput di Kompleks Candi Arjuna, Dieng. Salah seorang warga Kejajar, Kabupaten, Wonosobo, yang mengunjungi Dieng pada Senin (13/3/2023), Galih, mengatakan embun es terlihat bakda subuh sekitar pukul 05.30. Dia mengatakan rumput di Kompleks Candi Arjuna memutih karena embun es. Menurut dia, embun es terlihat cukup tebal.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Wisata Dieng Sri Utami juga mengatakan embun es sudah muncul di Dieng pada Senin pagi. Beberapa hari terakhir, suhu udara di Dataran Tinggi Dieng memang lebih dingin kemtimbang biasanya.
Munculnya embun es di bulan Maret adalah fenomena tak lazim. Sebab, embun es biasanya muncul saat puncak musim kemarau antara Juli dan September. Menurut penjelasan Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II A Ahmad Yani Semarang Sutikno pada tahun lalu, suhu udara akan lebih dingin saat puncak kemarau. Permukaan Bumi pun lebih kering.
BACA JUGA: Apakah Panas Terik di Jogja Terkait dengan Erupsi Merapi? Ini Penjelasan BMKG
Saat puncak kemarau, beberapa daerah pegunungan, seperti Dieng, mengalami kondisi udara permukaan kurang dari titik beku 0 derajat Celsius. Ini karena molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang daripada dataran rendah sehingga sangat cepat dingin.
“Pada saat cuaca cerah dan tidak ada awan atau hujan, uap air di udara akan mengalami kondensasi pada malam hari kemudian mengembun dan menempel jatuh di tanah, dedaunan atau rumput. Air embun yang menempel di daun atau rumput dengan cepat membeku karena suhu udara yang sangat dingin. Kemudian, munculnya embun di permukaan,” ujar Sutikno.
Embun es tidak hanya muncul di dieng, tetapi juga dataran tinggi lain di Indonesia seperti Gunung Semeru dan Pengunungan Jayawijaya Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 100 Orang Lebih Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Utara
- Kakak Beradik Ditemukan Meninggal Dunia Berpelukan di Perkebunan Pesisir Barat Lampung, Penuh Luka Tidak Wajar
- Penyeludupan 1,2 ton Kokain dan 795 Kilogram Sabu di Kepri, BNN Lakukan Penyelidikan
- Polisi Tangkap Belasan Anggota Ormas yang Menguasai Parkir Liar di Wisma Atlet Jakarta, Omzet per Bulan Rp90 Juta
- Kementan Alokasikan Rp5 Triliun untuk Serap 1 Juta Ton Jagung
Advertisement

UU Kesehatan 2023 Dinilai Persempit Peran Apoteker dan Hambat Akses Layanan Masyarakat
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- PDIP Minta Kepala Daerah yang Diusung Wajib Menghayati Nilai-Nilai Partai
- Kasus Korupsi Pengadaan Meja Kursi Sekolah Dasar, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Jadi Saksi
- Jurnalis Banyak Kena PHK, Menteri Komdigi Tampung Masukan Pekerja Media Massa
- Pendamping PKH Diminta Jangan Hanya Bagikan Bansos
- Gelar Agen Pareto Meet Up Area Tegal, Pegadaian Hadirkan Agen Berprestasi Nasional
- Kementan Alokasikan Rp5 Triliun untuk Serap 1 Juta Ton Jagung
- Polisi Tangkap Belasan Anggota Ormas yang Menguasai Parkir Liar di Wisma Atlet Jakarta, Omzet per Bulan Rp90 Juta
Advertisement